PADA AKHIRNYA SEMUA MANUSIA AKAN MATI DAN HARUS MENGHADAPI PENGADILAN AKHIRAT

 


 

Oleh : Ahmad Sastra

 

Rasulullah SAW telah bersabda, telah datang kepadaku Malaikat Jibril, dan Ia berkata: "Wahai Muhammad, Hiduplah sesukamu (tapi ingatlah) sesungguhnya engkau akan mati. Berbuatlah sesukamu (tapi ingatlah) sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya. Cintailah siapa yang kamu suka (tapi ingatlah) sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya. Ketahuilah, kemuliaan seorang mukmin terletak pada shalat malamnya dan kehormatannya terletak pada ketidakbutuhannya kepada manusia.' "(HR. Ath-Thabrani).

 

Dalam kehidupan manusia, hampir setiap hari ada kabar tentang kematian, baik  sahabat, anggota keluarga, tokoh, tetangga, pejabat, ulama dan bahkan orang-orang yang tidak kita kenal. Padahal sejatinya seluruh manusia sedang menunggu giliran akan kematian itu.

 

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran : 185).

 

Firman Allah di atas memberikan gambaran tiga dimensi kehidupan yang sangat erat hubungannya dengan kematian. Kematian adalah kepastian dari Allah, namun Allah menyinggung kehidupan dunia sekaligus kehidupan akhirat. Artinya kematian adalah semacam titik dimana manusia akan mendapatkan tempatnya di akhirat, apakah surge atau neraka. Nah, keduanya ditentukan oleh kehidupan di dunia sebelum datang kematian. Karena ajal sudah pasti datang, maka pertanyaannya adalah, apakah setiap diri manusia telah siap menghadapainya ?.

 

Manusia itu berasal dari Allah karena diciptakan oleh Allah (QS Ar Rahman : 3), hidup di dunia diperintahkan untuk menjadi penghamba Allah (QS Az Dzariyat  56) dan pada ujungnya, semua manusia akan kembali kepada Allah menuju kehidupan akhirat. Allah berfirman : Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan (QS Yaa Siin : 83).

 

Seluruh manusia akan kembali dibangkitkan oleh Allah setelah kematian di dunia yang biasa di sebut sebagai yaumul ba’ats. Kebangkitan manusia ini akan terjadi setelah ditiupkan sangkakala yang kedua oleh Malaikat Israil. Seluruh manusia mulai zaman Nabi Adam sampai manusia terakhir bangkit dari kubur. Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur. (QS Al Hajj : 7).

 

Kehidupan akhirat adalah nyata, entah manusia percaya ataupun tidak. Terlebih seorang muslim, kepercayaan atas keberadaan akhirat adalah bagian dari keimanan. Adalah bentuk kekufuran jika ada seorang muslim tidak percaya kepada kehidupan akhirat. Di akhirat ada surga dan ada neraka, sebagai bentuk pembalasan Allah atas apa yang telah di lakukan oleh manusia. Neraka adalah bagi pembangkang Allah dan surga adalah bagi penghamba Allah.

 

Namun, untuk sampai pada kedua tempat itu,  manusia akan menghadapi apa yang disebut sebagai hari pengadilan, dimana orang beriman akan menjadi saksi, sementara Rasulullah menjadi saksi bagi orang-orang beriman. Hal ini dijelaskan oleh Allah :  Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. (QS Al Baqarah : 143).

 

Di pengadilan akhirat, setiap individu manusia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya masing-masing. Tidak sebagaimana pengadilan dunia yang bisa disuap, namun di akhirat semua berjalan dengan adil seadil-adilnya. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri. (QS. Maryam : 94-95)

 

Pengadilan Allah adalah pengadilan yang orang lain tak bisa memberikan pertolongan sedikitpun. Jangankan sahabat yang selama di dunia bisa saling membantu, bahkan anggota keluarga sekalipun tak mampu memberikan pertolongan saat kiamat tiba dan menghadap dalam pengadilan akhirat. Perhatikan firman Allah : Hai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah pada hari yang (ketika itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya, dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikit pun. Sungguh, janji Allah pasti benar, maka janganlah sekali-kali kamu teperdaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu teperdaya oleh penipu dalam (menaati) Allah.(QS. Luqman : 33)

 

Di pengadilan akhirat, seluruh perbuatan akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah Tuhan Pemilik Dunia Akhirat. Pengadilan di dunia bisa jadi tak mampu menjangkau seluruh perkara manusia, dan memang faktanya tak mampu dan tak akan pernah mampu. Namun, pengadilan akhirat adalah pengadilan paling teliti, karena seluruh amal besar maupun amal kecil akan mendapatkan balasannya, bahkan jika amal itu sekecil biji sawi atau lebih kecil lagi. Bukan hanya yang terlihat, bahkan yang tak terlihat sekalipun, tetap akan mendapatkan basalan.

 

Perhatikan firman Allah : Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan (QS. Al-Anbiya : 47). Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. “Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.” (QS. Al Israa’: 13-14)

 

Pengadilan akhirat adalah pengadilan yang perhitungannya sangat adil, cepat dan sangat teliti. Tak mungkin ada satupun amal manusia yang terlewatkan. Perhitungan Allah amat cepat, karena Allah Maha Mengatahui atas seluruh perbuatan manusia selama hidup di dunia, seluruh manusia tanpa kecuali. Allah SWT berfirman : (Yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur dan menuju Mahsyar); tiada suatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman), “Milik siapakah kerajaan pada hari ini?” Milik Allah Yang Maha Esa lagi Mahaperkasa. Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya. (QS. Ghafir: 16 -17). (Ingatlah) suatu hari (ketika) tiap-tiap diri datang untuk membela dirinya sendiri dan bagi tiap-tiap diri disempurnakan (balasan) apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka tidak dianiaya (dirugikan)” (QS. An Nahl : 111)

 

Pengadilan akhirat, tak sama dengan pengadilan di dunia. Jika di dunia, ada orang yang menjadi saksi yang bisa jadi juga berbohong. Banyak kasus pengadilan di dunia yang diwarnai oleh berbagai kebohongan dan tipu daya. Pengadilan dunia tak akan pernah adil sebagaimana pengadilan Allah di akhirat. Hukum Allah adalah hukum yang adil, maka jika pengadilan menggunakan hukum Allah, maka dunia akan diliputi oleh keadilan.

 

Sementara di akhirat, bahkan anggota tubuh manusia menjadi saksi perbuatan manusia bersangkutan. Maka pada saat itu ada manusia yang berwajah ceria dan juga berwajah sebaliknya yakni dalam kedukaan yang sangat. Allah SWT berfirman : Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (QS. Yaasiin: 65). Pada hari di mana kalian melihat orang-orang beriman laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanannya.  (QS Al Hadiid : 12)….seakan-akan wajah mereka ditutupi oleh kepingan-kepingan malam yang gelap gulita, mereka itulah penghuni Neraka, mereka kekal di dalamnya. (QS. Yunus : 27).

 

Oleh sebab itu adalah perkara penting bagi seluruh manusia selama hidup di dunia dan sebelum menghadapi kematian, apalagi pengadilan Allah di akhirat. Ibnu Umar RA berkata, ''Aku datang menemui Nabi Muhammad SAW bersama 10 orang, lalu salah seorang Anshar bertanya, siapakah orang yang paling cerdas dan paling mulia wahai Rasulullah ?. Nabi menjawab, orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya, mereka itulah orang-orang yang cerdas, mereka pergi dengan membawa kemuliaan dunia dan kehormatan.'' (HR Ibnu Majah)

 

Ka'ab sahabat Rasulullah mengungkapkan bahwa siapa yang mengetahui kematian pasti segala penderitaan dan kesusahan dunia menjadi ringan baginya. Sebab, kematian adalah kafarat bagi setiap Muslim. Sungguh manusia cerdas ialah yang bisa memaknai kematian dengan benar dan mengantarkannya pada kemuliaan hakiki.

 

Islam mengajarkan keseimbangan antara usaha dan doa, sebab tidaklah cukup hanya dengan usaha, sebaliknya tidaklah cukup hanya dengan doa. Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa berzikir dan berdoa agar Allah senantiasa memberikan perlindungan,  pertolongan dan keselamatan dalam menjalani kehidupan sekaligus kematian, sehingga mendapatkan hasanah di dunia dan hasanah di akhirat sekaligus.

Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka (QS AL Baqarah : 201)

 

“Ya Allah kami memohon kepadaMu keselamatan agama dan kesehatan tubuh dan penambahan ilmu, dan keberkahan rizqi, serta taubat sebelum mati dan rahmat di waktu mati, dan keampunan sesudah mati. Ya, Allah, mudahkanlah kami saat pencabutan nyawa selamat dari api neraka dan mendapat kemaafan ketika amal diperhitungkan. Ya Allah, janganlah Engkau goyahkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk dan berilah kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka."

 

(AhmadSastra,01/07/22 : 14.05 WIB)

 

 

 

 

 

 

 

 

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Categories