Oleh : Ahmad Sastra
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS Al Baqarah :
183). Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara
mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
(QS Ali Imran : 110).
Alhamdulillah, kembali kita berjumpa melalui tulisan seri The Power Of
Ramadhan hari ke duapuluh tiga bulan suci Ramadhan 1445 H. Ramadhan adalah
bulan istimewa karena dimana-mana mengadakan kajian keislaman, mulai dari
kultum, kajian, seminar, pengajian dan sejenisnya. Ramadhan adalah semacam
madrasah bagi para penuntut ilmu. Ramadhan mestinya menumbuhkan kekuatan untuk
menambah ilmu dengan mendatangi berbagai majelis ilmu seperti kajian dan
pengajian.
Seorang mukmin atau muslim tentu sangat paham bahwa menuntut ilmu adalah
sebuah kewajiban atau fardhu ‘ain. Dengan demikian, seorang mukmin dan muslim
juga akan sangat tahu bahwa betapa pentingnya keberadaan majelis-majelis ta’lim
yang diselenggarakan umat Islam. Selayaknya orang mukmin dan muslim itu
mendukung dan menjaga majelis-majelis pengajian. Jangan sampai malah
sebaliknya, membenci dan bahkan membubarkan.
Pengajian
adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada sebuah kegiatan yang
bertujuan untuk mempelajari dan mengkaji ajaran agama Islam dari A sampai Z.
Sebab Islam adalah agama sempurna yang mengajarkan semua aspek kehidupan secara
kaffah. Istilah "pengajian" umumnya digunakan untuk menggambarkan
kegiatan belajar agama Islam dalam konteks kelompok atau komunitas. Kegiatan
pengajian biasanya dilakukan di rumah, masjid, atau tempat-tempat lain yang
disediakan untuk tujuan ini.
Pengajian
sering kali melibatkan pembacaan dan pemahaman terhadap kitab suci Al-Quran,
hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, dan karya-karya ulama Islam. Selain itu,
pengajian juga dapat mencakup pembahasan topik-topik seperti akidah
(keyakinan), fiqh (hukum Islam), tasawuf (mistisisme Islam), sejarah Islam,
pendidikan Islam, ekonomi Islam, politik Islam budaya Islam, dan berbagai aspek
kehidupan lainnya berdasarkan perspektif
Islam.
Kegiatan
pengajian sering dihadiri oleh sekelompok orang yang ingin belajar dan
mendalami ajaran agama Islam. Pemimpin pengajian, yang seringkali merupakan
seorang ulama atau kyai, memainkan peran penting dalam memberikan pengajaran
dan bimbingan kepada peserta pengajian. Pengajian dapat dilakukan secara formal
dengan struktur pembelajaran yang terorganisir, atau secara informal dalam
bentuk diskusi dan tanya jawab.
Pengajian
dapat diadakan secara reguler, seperti pengajian harian, mingguan, atau
bulanan, tergantung pada kesepakatan dan jadwal komunitas yang terlibat. Tujuan
utama pengajian adalah meningkatkan pemahaman dan keimanan umat Islam serta
mendorong praktik kebaikan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan ajaran
agama. Dalam pengajian, bisa berisikan kajian Islam, bisa juga dakwah Islam.
Pengajian
dianggap sebagai salah satu bentuk kebaikan dalam agama Islam. Pengajian adalah
media untuk menuntut ilmu. Sementara menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap
muslim, maka adalah kewajiban menjaga pengajian, bukan malah membubarkan.
Melalui pengajian, umat Islam memiliki kesempatan untuk mempelajari ajaran
agama secara lebih mendalam, memperluas pemahaman mereka tentang
prinsip-prinsip agama, dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan mereka kepada
Allah.
Pengajian
memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk memperoleh pengetahuan yang lebih
baik tentang ajaran agama. Hal ini membantu mereka memahami keyakinan,
prinsip-prinsip, dan tuntunan agama secara lebih komprehensif. Melalui
pengajian, umat Islam bisa memahami Islam secara menyeluruh.
Dalam
pengajian, peserta dapat memperdalam pemahaman mereka tentang konsep-konsep
agama, mempelajari kisah-kisah dari Al-Quran dan hadis, serta mendalami
nilai-nilai adab atau akhlak dalam Islam. Hal ini dapat memperkuat keimanan dan
rasa takwa terhadap Allah.
Pengajian
memberikan panduan tentang cara hidup yang sesuai dengan ajaran agama Islam.
Peserta dapat mempelajari prinsip-prinsip adab dan hukum Islam yang dapat
membantu mereka dalam menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan sehari-hari.
Sebab perbuatan seorang muslim itu terikat dengan hukum-hukum Allah.
Pengajian
dapat membantu individu dalam mengembangkan kepribadian yang lebih baik. Dengan
mempelajari ajaran agama, peserta dapat meningkatkan kesadaran mereka terhadap
nilai-nilai seperti kesabaran, ketulusan, rasa syukur, dan kepedulian terhadap
sesama manusia.
Pengajian
juga menciptakan ikatan sosial antara jamaah, memungkinkan mereka untuk saling
mendukung dan memperkuat satu sama lain dalam kebaikan. Kebersamaan dalam
pengajian dapat membangun solidaritas, persahabatan, perjuangan dan ikatan yang
kuat di antara anggota komunitas Muslim. Sebab sesama muslim itu bersaudara dan
berjuang itu harus berjamaah.
Pengajian
dianggap sebagai kebaikan karena melalui kegiatan ini, umat Islam dapat
mendekatkan diri kepada Allah, memperoleh pengetahuan agama yang berguna,
meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta mengembangkan kualitas diri yang
lebih baik serta memperkuat jamaah dalam memperjuangkan agama Allah. Islam itu
sempurna, maka harus diperjuangkan untuk diterapkan agar kesempurnaannya bisa
dirasakan oleh manusia.
Dalam ajaran
Islam, kesempurnaan Islam merujuk pada keunggulan dan kelengkapan ajaran agama
Islam sebagai jalan hidup yang diturunkan oleh Allah kepada umat manusia. Islam
diyakini sebagai agama yang sempurna dan komprehensif, yang mencakup segala
aspek kehidupan, baik dalam hubungan individu dengan Allah, hubungan dengan
sesama manusia, dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri.
Islam
dianggap sebagai agama terakhir yang Allah wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW
melalui Al-Quran dan hadis. Ajaran Islam diyakini sebagai petunjuk yang
sempurna untuk mengatur kehidupan manusia di dunia ini dan untuk mencapai
keselamatan di akhirat. Islam mengatur mulai dari doa masuk kamar mandi hingga
ajaran bagaimana menegakkan negara. Dengan istilah lain, ajaran Islam itu mulai
dari kehidupan di rumah hingga kehidupan dalam khilafah.
Islam
memiliki sistem hukum yang mencakup berbagai aspek kehidupan, dikenal sebagai
syariah. Syariah memberikan pedoman tentang keadilan, kewajiban, hak, dan
tanggung jawab individu dalam masyarakat Muslim. Dengan mengikuti hukum Islam,
umat Muslim diyakini akan hidup dalam keadilan dan kebajikan.
Islam
memberikan panduan yang jelas mengenai adab dan akhlak dalam berbagai aspek kehidupan. Islam
mendorong kebajikan, seperti kejujuran, keadilan, belas kasih, ketulusan,
kesabaran, dan pengampunan. Dengan mengamalkan nilai-nilai akhlak Islam,
individu dapat mencapai kesempurnaan adab.
Islam
menekankan pentingnya ibadah yang tulus dan konsisten kepada Allah. Dalam
Islam, ibadah meliputi salat (sembahyang), puasa, zakat (sumbangan wajib),
haji, dan berbagai bentuk ibadah lainnya. Dengan melaksanakan ibadah sesuai
dengan tuntunan agama, umat Muslim diharapkan mencapai kesempurnaan spiritual
dan mendekatkan diri kepada Allah.
Islam
memberikan pedoman yang komprehensif dalam menghadapi berbagai aspek kehidupan
sehari-hari. Ajaran Islam mencakup panduan tentang perkawinan, keluarga,
bisnis, keuangan, pemerintahan, pendidikan, dan lain sebagainya. Dengan
mengikuti petunjuk hidup Islam, individu diyakini dapat mencapai keseimbangan
dan harmoni dalam kehidupan mereka. Pemerintah dalam Islam disebut sebagai
khilafah yang masuk dalam kajian fikih khususnya sistem politik Islam. Jadi
mengkaji khilafah adalah bagian dari ajaran Islam itu sendiri.
Sistem
politik Islam merujuk pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang mengatur tata
kelola politik dalam konteks negara yang berlandaskan ajaran agama Islam. Dalam
Islam, negara dianggap sebagai entitas yang memiliki tanggung jawab untuk
menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam pemerintahan dan menyelenggarakan
keadilan sosial.
Dalam sistem
politik Islam, kedaulatan hukum hanya di tangan Allah, bukan di tangan manusia.
Prinsip ini menekankan bahwa Allah sebagai pemilik sejati dan satu-satunya
hakim yang memiliki otoritas tertinggi. Negara dalam sistem politik Islam
diharapkan untuk mengakui kedaulatan Allah dan menjalankan pemerintahannya
berdasarkan ajaran-Nya.
Khilafah
Islam bertujuan untuk menerapakan syariah Islam secara kaffah untuk melanjutkan
kehidupan Islam. Syariah merujuk pada hukum Islam yang mencakup aturan-aturan
dan prinsip-prinsip yang diturunkan dari Al-Quran dan hadis. Dalam sistem
politik Islam, implementasi syariah menjadi tujuan utama dalam menentukan
kebijakan dan undang-undang negara.
Prinsip-prinsip
keadilan dianggap penting dalam sistem politik Islam. Negara diharapkan untuk
menjamin perlakuan yang adil bagi semua warganya, tanpa memandang suku, agama,
atau status sosial. Selain itu, sistem politik Islam juga mendorong distribusi
kekayaan yang adil dan penanggulangan ketidakadilan sosial karena memiliki
konsep kepemilikan yang terbaik. Berbeda dengan konsep kepemilikan negara
kapitalisme sekuler atau negara komunisme ateis.
Esensi khilafah dalam
Islam adalah untuk menerapkan syariat dan hukum Allah secara sempurna (kaffah)
di berbagai bidang kehidupan manusia. Esensi kedua khilafah adalah dakwah
rahmatan lil alamin ke seluruh penjuru dunia. Esensi ketiga khilafah adalah
mewujudkan persatuan umat seluruh dunia dalam satu kepemimpinan yang disebut
khalifah atau ulil amri atau amirul mukminin.
Nah momentum Ramadhan
ini semoga menumbuhkan kekuatan kesadaran untuk selalu menghidupkan agama ini
dengan menghadiri majelis-majelis ilmu dan menjaga eksistensinya. Jangan sampai
kita termasuk orang-orang hina yang membenci pengajian dan memuja kemaksiatan. Karena
itu, jadilah penjaga pengajian, jangan malah jadi pembubarnya. Sebab, bagaimana
akan mempertanggungjawabkan di hadapan Allah di akhirat jika di dunia malah
mengganggu acara yang mengajarkan agama Allah.
(Jakarta, 02/04/24 M –
23 Ramadhan 1445 H : 11.45 WIB)
بارك الله فيكم يا أستاذي
BalasHapus