REFLEKSI MAULID NABI : MUSLIM BUKAN JONGOS, APALAGI PENGKHIANAT



 

Oleh : Ahmad Sastra

 

Mengingat kelahiran Rasulullah adalah mengingat perjuangan beliau dalam menegakkan Islam dan menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia. Umur beliau tidak panjang, namun kader dan generasi beliau telah mampu melanjutkan estafeta perjuangan menyebarkan Islam.

 

Maulid Nabi adalah soal esensi, bukan seremoni. Keteguhan Rasulullah dalam mempertahankan iman dan taqwa serta tidak kompromi atas kekufuran adalah teladan yang wajib diikuti oleh umatnya hingga hari kiamat, termasuk kita sekarang. Sejarah para Nabi dan Rasul adalah sejarah dakwah Islam dengan segala ujian dan tantangannya.

 

Sejarah Islam, sebagaimana yang pernah ada, merupakan sejarah dakwah dan seruan, sistem dan pemerintahan. Tidak asumsi lain yang dapat diklaim sebagai Islam, atau diklaim sebagai agama ini, kecuali jika ketaatan kepada Rasul direalisasikan dalam satu keadaan dan sistem. (Tafsir fi Dhilal al Qur’an, Juz II hlm. 696) 

 

Ingatlah wahai umat Muhammad, bahwa hidup kita tidaklah lama. Dunia ini begitu singkat. Tugas kita hanyalah menjadi sang pengabdi kepada Allah semata. Kewajiban kita hanya mendedikasikan seluruh hidup dan mati kita semata-mata untuk Allah.

 

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku [QS Adz Dzariyat : 56]. Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam [QS Al An’am : 162]

 

Bersyukurlah dan bahagialah, karena kita sebagai umat Muhammad dinobatkan Allah sebagai umat terbaik yang berdakwah dan menebarkan Islam dengan dasar keimanan.

 

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma´ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik [QS Ali Imran : 110]

 

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma´ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung [QS Ali Imran : 104]

 

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri? [QS Al Fusilaat : 33]

 

Misi ibadah kita hanyalah untuk mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan di akherat. Satu-satunya jalan untuk mendapatkan pertolongan Allah berupa kebahagiaan dunia akherat adalah dengan berdakwah dan berjuang menolong agama Allah.

 

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu [QS Muhammad : 7]. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" [QS Al Baqarah : 201].

 

Menolong agama Allah dengan sepenuhnya melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah, berdakwah menyebarkan Islam, berjuang membela Islam disaat Islam dihina dan dinista oleh musuh-musuh Allah. Menolong agama Allah juga dengan menegakkan Islam kaffah dan berjihad di jalan Allah.

 

Begitulah Rasulullah telah mencontohkan kepada kita sebagai umatnya. Seluruh pengorbanan Rasulullah dan para sahabat, baik harta, tenaga, pikiran, dan bahkan nyawa sekalipun. Tegaknya sistem Islam kaffah di Madinah adalah fakta sejarah perjalanan dakwah dan perjuangan Rasulullah, yakni membangun syariat Islam untuk diterapkan di tengah-tengah masyarakat, sebagai manifestasi rahmatan lil’alamin.

 

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam [QS Al Anbiyaa : 107]. Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS Al A’raf : 96)

 

Wahai Umat Muhammad, dalam kondisi Islam dihina dan dinista seperti sekarang ini, jangan justru menjadi pengkhianat dan munafik. Adalah dosa besar bagi mereka yang munafik, menikan Islam dari dalam, berteman dengan orang kafir dan menjadikan kaum kafir sebagai pemimpin dan pelindung. Orang munafik juga adalah mereka yang menghalangi tegaknya sistem hukum Islam kaffah, mereka berpaling dari hukum dan peringatan Allah.

 

Kaum munafik selalu cenderung kepada kaum kafir demi mendapat keuntungan duniawi. Mereka senang jika kaum kafir mandapat kemenangan dan kekuasaan dan selalu berusaha menghalangi kemenangan Islam dan kaum muslimin. Mereka mencoba mengadu domba sesama muslim demi memuluskan proyek tuannya. Pantas jika Allah mengecam perilaku kaum munafik yang selalu menjadi duri dalam daging bagi perjuangan Islam.

 

Kaum munafik modern adalah mereka yang rela menerima proyek kaum kafir untuk menghalangi kebangkitan umat. Mereka rela makan uang haram dan menjual agama dengan harga sedikit. Proyek seperti liberalisme dan deradikalisasi adalah proyek kafir yang diterima gerombolan munafik di negeri ini. Kaum munafik begitu benci kepada Islam, namun memuja thoghut.

 

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya [QS An Nisa : 60]

 

Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu. [QS An Nisa : 61]

 

Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: "Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna" [QS An Nisa : 61]

 

Dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang  sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta". (QS Thaha : 124)

 

Dalam sejarah telah banyak contoh-contoh muslim yang justru berkhianat disaat Islam dinista dan dihina. Mereka adalah manusia pemuja nafsu duniawi yang berharap mendapat seonggok uang dengan cara menjadi jongos bagi musuh-musuh Allah. Ada gembong munafik bernama Abdullah bin Ubai dan Mustafa Kemal Ataturk. Padahal Allah dengan tegas mengatakan bahwa musuh-musuh Allah akan terus memusuhi Islam dan kaum muslimin sampai kapanpun.

 

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu [QS Al Baqarah : 120].

 

Ideologi kapitalisme sekuler ala Amerika atau komunisme ateis ala China adalah ideologi yang akan terus menghancurkan Islam dengan berbagai cara. Narasi radikalisme dan terorisme adalah cara mereka untuk menyerang Islam. Sebab Islam bukan agama terorisme dan muslim bukan teroris. Dalam pertarungan ideologi ini, gerombolan munafik selalu berfikir bagaimana mendapatkan keuntungan duniawi.

 

Karena itu sebagai umat Muhammad jangan justru membantu dan membebek narasi barat  dengan terlibat dalam proyek  deradikalisasi. Membebek kepada narasi barat dengan mendapatkan seonggok uang adalah bentuk pengkhianatan kepada Islam. ciri kaum munafik adalah mencintai musuh-musuh Allah tapi memusuhi sesama muslim dengan berbagai fitnah dan tuduhan.

 

Padahal ujung dari kemunafikan hanyalah untuk mendapatkan duniawi semata. Mereka takut tidak bisa makan, akhirnya ngecer dan menjual agama dengan harga sedikit. Duhai umat Muhammad sadarlah, kemunafikan adalah bentuk kehinaan dan kelak akan mendapat azab pedih dari Allah. perhatikan firman Allah, mari kita renungkan

 

Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin [QS Al Maidah : 50]

 

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim [QS Al Maidah : 51]

 

Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka [QS Al Maidah : 52]

 

Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan: "Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, bahwasanya mereka benar-benar beserta kamu?" Rusak binasalah segala amal mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang merugi [QS Al Maidah : 53]

 

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman [QS Al Maidah : 57]

 

Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal [QS Al Maidah : 58]

 

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, apakah kamu memandang kami salah, hanya lantaran kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya, sedang kebanyakan di antara kamu benar-benar orang-orang yang fasik [QS Al Maidah : 59]

 

Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?". Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus [QS Al Maidah : 60].

 

Semoga ayat-ayat Allah diatas cukuplah menjadi peringatan untuk kita sebagai umat Muhammad agar terus istiqomah berjuang di jalan Allah apapun resikonya dan jangan justru menjadi jongos, kacung dan pengkhianat Islam. Sebab muslim bukan jongos, apalagi pengkhianat. Semoga maulid Nabi ini kita mampu mengambil esensinya dengan tetap teguh dengan iman dan menjadi pembela Islam sejati, tidak berkhianat, apalagi menjadi kacung kaum kafir penjajah.

 

[AhmadSastra,KotaHujan,16/10/20 : 11.00 WIB].

 

 

 

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Categories