UST. MAHEER AT-THUWAILIBI TUTUP USIA, MARI KITA LANJUTKAN DAKWAH Gugur Satu, Tumbuh Seribu



 

 

Oleh : Ahmad Sastra

 

Diberitakan oleh Tempo.Co, Jakarta, reporter : Caesar Akbar, Editor : Kukuh S. Wibowo, Selasa, 9 Februari 2021 02:27 WIB bahwa tersangka kasus ujaran kebencian Soni Erenata alias Maheer At-Thuwailibi atau dikenal dengan Ustad Maaheer meninggal di Rutan Mabes Polri, Senin, 8 Februari 2021. Maheer tutup usia setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur sejak akhir Januari 2021 karena sakit.

 

"Ustad Maaher Thuailibi meninggal dunia di rutan Mabes Polri beberapa menit lalu, semoga husnul khotimah," ujar kuasa hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, memberi kabar soal meninggalnya Maheer.

 

Menurut Aziz, sebelum meninggal Maheer memang menderita sakit cukup parah, seperti sakit kulit hingga buang air menggunakan popok. Namun setelah dibantarkan, Maheer dikembalikan lagi ke sel Bareskrim Mabes Polri walau kondisinya belum sembuh. "Gak ditangani dengan baik mungkin," kata Aziz. 

 

Maheer sebelumnya ditahan di Rumah Tahanan Bareskrim Polri seusai menjalani pemeriksaan selama 1x24 jam setelah ditangkap pada 4 Desemer 2020. "Ya (ditahan)," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen R. Prabowo Argo Yuwono di Mabes Polri kala itu. Penahanan dilakukan selama 20 hari ke depan.

 

Selama masa penahanan, istri Maheer, Iqlima Ayu, sempat menyambangi Kantor Bareskrim Polri untuk mengajukan penangguhan penahanan terhadap suaminya. Dia berharap Maaher dapat dibebaskan setelah pihaknya menjaminkan dirinya sebagai upaya penangguhan penahanan kepada penyidik Bareskrim Polri. Namun pengajuan tersebut tidak dikabulkan.

 

Dengan segala kelebihan dan kekurangan, karena tidak ada manusia yang sempurna, kita sebagai umat Islam patut bersedih atas meninggal Ust Maheer, salah satu dai yang selama ini terus menyuarakan dakwah, amar ma’ruf nahi munkar. Tidak mudah ada gantinya setiap kali seorang pendakwah meninggal dunia. Umat Islam hanya bisa mengambil pelajaran dan melanjutkan tugas dakwah amar ma’ruf nahi munkar.

 

Dakwah amar ma’ruf nahi munkar adalah tugas mulia yang diemban para Rasul Allah sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad. Dakwah adalah bagian dari indikator umat terbaik yang semestinya selalu dilakukan oleh seluruh umat muslim di dunia. Matinya dakwah akan menjadikan dunia penuh gegelapan. Dakwah adalah lentera bagi gelapnya dunia. Dakwah adalah ihktiar menghadirkan cahaya di tengah gegelapan dunia.

 

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS Ali Imran : 110)

 

Islam diturunkan Allah melalui Rasulullah Muhammad SAW sebagai agama perdamaian. Kata Islam itu sendiri secara etimologi berarti keselamatan dan perdamaian. Sementara Islam dalam makna terminologi adalah sistem nilai dari Allah yang mengatur urusan manusia dengan Tuhannya, manusia dengan dirinya sendiri serta manusia dengan sesama manusia. Makna terminologis ini memiliki arti bahwa sistem nilai Islam meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, baik ritual maupun sosial yang tercantum dalam Al Qur’an dan Al Hadist sebagai sumber hukum dan aturan.

 

Al Qur’an sebagai sumber hukum Islam adalah cahaya penerang dan penunjuk jalan, “Demikianlah Kami wahyukan ruh (Al Qur’an) kepadamu dari sisi Kami. Sebelumnya kamu (Muhammad) tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus” (QS. Asy-Syura : 52)

 

Syaikh Muhammad Khalifah At Tammimi menjelaskan: “Demikianlah Kami wahyukan ruh (Al Qur’an) kepadamu dari sisi Kami“, demikianlah dalam ayat ini Allah sebut Al Quran adalah “Ruh” karena dengannya hiduplah hati, seperti badan yang hidup dengan ruh.

Sebelumnya kamu (Muhammad) tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu“. Allah ajarkan Rasulullah Al Quran dan Islam yang sama sekali beliau belum tahu sebelumnya. Maka kebodohan terhadap Islam dan kebodohan terhadap Al Quran itu harus ditumpas, bukan didiamkan.

 

tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami“. Kalau Anda berjalan di tempat gelap, tentu perlu lampu bukan? Begitulah, kekufuran adalah kegelapan, sedangkan lampunya adalah Al Quran.

 

Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus“. Perhatikan, sebelumnya tidak tahu apa-apa tentang Al Qur’an, tidak tahu apa-apa tentang iman, akhirnya menjadi penunjuk ke jalan yang lurus yang diikuti banyak orang. Itulah berkah cahaya ilmu, dan itulah berkah cahaya Al Quran.

 

Islam adalah agama dakwah dan perdamaian, sebagaimana dinyatakan oleh Allah dalam al Qur`an suci, Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS An Nahl : 125). Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil.

 

Dalam pandangan Islam, masyarakat diibaratkan sebagai sekelompok penumpang kapal. Para penumpang itu berada di ruang bawah dan ruang atas kapal. Jika suatu saat penumpang yang berada di ruang bawah kapal menginginkan air dengan cara melubangi dinding kapal berharap mendapat kucuran air laut dengan asumsi agar tidak mengganggu penumpang yang diatas, maka apa yang akan terjadi.

 

Justru dengan perbuatan itu, kapal bisa tenggelam dan seluruh penumpang akan terkena dampaknya. Karena itu penumpang yang diatas harus mengingatkan untuk tidak melakukan tindakan itu, jika menginginkan keselamatan seluruh penumpang. Begitulan Islam, mengingatkan manusia agar tidak membuat lubang-lubang kezoliman dan kemaksiatan karena akan berdampak buruk kepada seluruh manusia.

 

Kapal itu ibarat universalitas Islam yang dengan sistem nilainya mampu menampung segala manusia dari berbagai ragam yang melekat pada dirinya. Selama manusia itu bisa memberikan ketaatan kepada nilai-nilai agung Islam, maka manusia akan mendapatkan kehidupan yang damai dan sejahtera. Sebab Islam lahir untuk mengubah berbagai bentuk kezoliman  menjadi kemuliaan.

 

Karena itu, saat Rasulullah memimpin Daulah Madinah, terciptalah kehidupan yang damai dan harmoni. Masyarakat dengan keyakinan agamanya bisa leluasa menjalankan keyakinannya di Madinah. Bahkan hak-hak mereka yang beda keyakinan sama kedudukannya dimata Islam sebagai warga negara. Rasulullah pernah mengancam siapapun yang mengganggu warga negara [kafir zimmah] di Madinah sebagai bentuk ancaman kepada beliau. Madinah adalah negara manusiawi yang menerapkan sistem nilai Islam bagi kebaikan seluruh umat manusia yang menerimanya.

 

Islam adalah jalan yang lurus yang akan membawa manusia kepada kebaikan dunia dan akherat. Allah sendiri yang menegaskan akan kebenaran dan kelurusan jalan Islam. Dalam Qur`an surat al An`am ayat 153 dinyatakan, ` Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.`

 

Islam adalah agama dakwah untuk mewujudkan perdamaian, kesejahteraan dan rahmat bagi alam semesta. Ketika suatu kehidupan diwarnai oleh berbagai sistem nilai yang zolim dan menyengsarakan rakyat, maka dengan dakwahnya Islam menyeru agar kembali kepada sistem nilai Islam. Islam adalah agama dakwah yang memberikan solusi fundamental bagi permasalahan manusia. Seluruh permasalahan manusia telah disediakan solusi oleh Allah melalui al Qur`an. Islam adalah jalan kebenaran dan keselamatan.

 

Dakwah adalah wujud kepedulian, bahkan kasih sayang Islam  kepada seluruh manusia di muka bumi.  Karakter  seorang muslim adalah kepeduliannya terhadap aktivitas dakwah untuk menciptakan kehidupan yang mulia. Sebab siapapun manusia secara naluri menginginkan sebuah kemuliaan, kedamaian dan kebaikan. Sistem nilai Islam jika diimplementasikan akan mewujudkan cita-cita mulia seluruh manusia.

 

Tidak ada paksaan dalam memasuki agama Islam. Namun Islam mengajarkan bahwa agama ini harus didakwahkan kepada segenap manusia di dunia. Islam mesti dipahami, diyakini, diamalkan dan diperjuangkan. Islam tersebar ke seluruh penjuru dunia membawa rahmat dengan terbentuk pribadi yang shaleh, masyarakat mulia dan peradaban yang agung.

 

Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa mengingatkan manusia agar tidak melakukan berbagai bentuk kezoliman, baik saat dalam daulah Islam maupun diluar daulah Islam. Allah memerintahkan seluruh nabi-nabiNya agar mendatangi dan menyampaikan nasehat dan kebenaran Islam kepada para penguasa yang zolim. `Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, Sesungguhnya Dia telah melampaui batas, maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut" (QS Thahaa : 43-44).

 

Islam mengapresiasi kerja dakwah sebagai sebaik-baik perkataan manusia. Dakwah juga harus dilakukan secara berjamaah. Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (QS Al Fushilat :33). Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS Ali Imran :104).

 

Kematian adalah ajal yang telah ditentukan oleh Allah terlepas dari asbab yang mengikutinya, apakah karena sakit ataupun karena kejahatan orang lain. Kematian seorang penyeru Islam tidaklah mudah ada penggantinya, sebagaimana wafatnya para ulama. Matinya presiden akan banyak yang siap menggantikan, bahkan sebelum matipun, orang lain sudah siap berebut dikala masa jabatan habis. Sementara kematian seorang ulama tidak ada penggantinya.

 

Oleh karena itu, mati tak bisa ditolak, karena sudah terjadi. Yang terpenting adalah sikap kita, apakah akan terus melanjutkan perjuangan dan dakwah Islam atau tidak.  Tepatlah pepatah yang mengatakan gugur satu tumbuh seribu. Ikhlaskan kematian para ulama, semoga mereka mendapatkan surganya Allah. Kita yang masih hidup hendaknya melanjutkan setiap perjuangan dan dakwah Islam.

 

Gugur satu, tumbuh seribu, maka jadilah satu diantara seribu orang itu yang berjuang dan berdakwah membela Islam. tumbuhkan keberanian, kesabaran dan istiqomah di jalan perjuangan dan dakwah. Sebab dakwah adalah jalan terjal yang penuh liku dan duri sebagai ujian dan halangan. Teladani Rasulullah dalam dakwah dan perjuangan, insyaallah kemenangan Islam segera dihadirkan Allah di dunia ini.

 

(AhmadSastra,KotaHujan,09/02/21 : 14.15 WIB)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Categories