RAND CORPORATION, NARASI TERORISME DAN STIGMATISASI ISLAM - Ahmad Sastra.com

Breaking

Sabtu, 20 November 2021

RAND CORPORATION, NARASI TERORISME DAN STIGMATISASI ISLAM



 

Oleh : Ahmad Sastra

 

Korban terbesar terorisme adalah umat Islam. Hakikatnya tak ada perang terhadap terorisme, yang ada adalah perang menggunakan alasan terorisme (Jhon Pilgers, Jurnalis Australia).

 

Seorang jurnalis terkemuka dunia berkebangsaan Australia yang bekerja di Inggris. Dari berbagai pengalaman dan menjadi saksi hidup pada berbagai peristiwa yang ia liput, membangkitkan semangat dasar nurani John Pilgers untuk membongkar segala ketidakadilan terutama yang dilakukan oleh Amerika dan sekutunya (termasuk Inggris dan Australia tempat dimana ia lahir dan tinggal).

 

Jika diperhatikan, dari setiap peristiwa yang terjadi baik itu bom bunuh diri, penangkapan aktivis Islam, penemuan buku-buku jihad ataupun aksi-aksi terror lainnya, hampir semua dilekatkan kepada Islam. Tentu hal ini membuat umat Islam bertanya-tanya mengapa harus demikian. Mengapa Islam dan umat Islam selalu menjadi sasaran dan tuduhan radikalisme dan terorisme ?. Sementara jika mau dirunut, banyak pula aksi-aksi yang korbannya adalah orang Islam.  Seperti kejadian perusakan masjid dan musholla yang terjadi di beberapa daerah.  Atau ketika ada kasus penusukan terhadap aktivis Islam, selalu saja alasan yang dikeluarkan bahwa pelakunya adalah ODGJ.

 

Upaya mengkriminalisasi Islam, pemeluk dan ajarannya pun semakin gencar dilakukan. Dapat disaksikan bersama soal penangkapan ulama-ulama dan aktivis Islam yang gigih memperjuangkan Islam, termasuk yang kini baru-baru terjadi, tentu dengan tuduhan terorisme. Begitupun dengan ajaran-ajarannya, selalu saja ada upaya untuk menganggap ada beberapa ajaran Islam yang berbahaya, sehingga materi pembelajarannya dikurangi bahkan dihilangkan.

 

Acap kali ketika ada kasus terorisme misalnya, selalu saja dikaitkan dengan jihad. Padahal bagi kaum Muslim, Jihad merupakan kewajiban dan merupakan thariqah dakwah yang dilakukan oleh Rasulullaah. Namun bagi para pembenci Islam, kemuliaan jihad dan pujian bagi para syuhada dianggap sebagai Glorifying Violence (mengagungkan kekerasan), mereka pun menuduh bahwa bibit kejahatan itu ada dari inti ajaran Islam itu sendiri.

 

Sebenarnya jika ditelusuri genealoginya, narasi melawan terorisme sesungguhnya perang melawan Islam itu sendiri. Sebab awal narasi ini dicetuskan oleh Barat. Sementara perang melawan radikalisme hanya hanya perpanjangan agenda dari perang melawan terorisme. Ini murni politik peradaban Barat yang tidak ingin Islam bangkit dan berjaya, namun sayangnya, justru banyak umat Islam yang mendukung agenda ini, baik karena tidak tahu, maupun karena diuntungkan sebagai proyek. Artinya ada orang yang memancing di air keruh, ada orang yang mencari materi dalam proyek anti Islam ini.

 

Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, yaitu orang-orang yang mengambil orang-orang kafir sebagai wali dengan meninggalkan orang-orang Mukmin. Apakah mereka mencari kemuliaan di sisi orang kafir itu? Padahal sesungguhnya semua kemuliaan itu milik Allah (TQS an-Nisa’ [4]: 138-139). Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu Lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu. (QS Annisa : 61). Dan janganlah kamu menuruti orang-orang yang kafir dan orang- orang munafik itu, janganlah kamu hiraukan gangguan mereka dan bertawakkallah kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai Pelindung. (QS Al Ahzab : 48)

 

Dalam buku Ceryl Bernard berjudul "Civil Democratic Society"  terbitan Rand Corporation, umat Islam dibagi menjadi 4 golongan:1) Muslim Fundamentalis 2) Muslim Tradisionalis 3) Muslim moderat (liberal) 4) Muslim Sekuler. Dengan data ini berarti umat Islam hari ini menghadapi berbagai ancaman dan tantangan baik dari internal umat Islam maupun dari eksternal umat Islam. Ancaman paling serius adalah Ghazwul Fikri (perang pemikiran) sebuah strategi baru yang digunakan untuk menghancurkan Islam.

 

Allah telah menegaskan dalam firmanNya : Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan (QS Al An’am : 112). Istilah yang diada-adakan oleh musuh Islam : Islam moderat, sekuler, liberal, pluralis (me), radikal, fundamentalis, tradisionalis, nasionalis, modernis, nusantara, teroris (programnya : moderasi agama, deradikalisasi, wawasan kebangsaan,

 

Akibatnya, ketika umat Islam menghadapi masalah, mereka itu lebih semangat menyelamatkan diri dan kelompoknya daripada membela Islam dan umat Islam. Bahkan karena bencinya pada kelompok umat Islam yang lain, sudi berlemah lembut dan kerjasama dengan non Muslim, bahkan yang lebih radikal lagi adalah membela non-muslim.

 

Ini adalah kondisi yang diinginkan oleh Strategi Bernard diatas. Tapi ternyata itu bukan yang diinginkan Rasulullah, sebab sabdanya: "Barangsiapa yang tidak perduli terhadap urusan umat Islam, maka dia tidak termasuk golongan mereka (umat Islam)." al-Hadits. Pertolongan Allah datang justru pada saat seorang Muslim menolong saudara seimannya. Jadi, marilah berfikir jernih, cerdas dan strategis.

 

Padahal Allah menginginkan persatuan umat (reunifikasi), bukan perpecahan. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, (QS Ali Imran : 103). Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS Annisa : 59). Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS Al A’raf : 96).

 

(AhmadSastra,KotaHujan, 20/11/21 : 11.23 WIB)

 

 

 

 

 

 

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories