MENUTUP AURAT ITU PERINTAH ALLAH, BUKAN PERINTAH MANUSIA



Oleh : Ahmad Sastra

Jika ada orang yang tidak mewajibkan wanita menutup aurat (berjilbab) itu adalah pendapat pribadi, bukan hukum. Sebab perintah menutup aurat bagi seorang perempuan datangnya langsung dari Allah. Maka, jika ada orang yang tidak mewajibkan menutup aurat, haram untuk ditaati. Taat kepada perintah Allah dan Rasulullah wajib hukumnya.

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS Annisa : 59)

Sementara jika ada seorang muslim yang sudah mukalaf namun tidak menutup aurat, maka terkategori perbuatan maksiat yang mendatangkan dosa. Sebaliknya, jika menutup aurat sebagai bentuk ketundukan kepada perintah Allah, maka menjadi amal sholih dan mendapatkan pahala.

Siapapun yang menyelisihi perintah Allah dan mengajak orang lain, maka wajib ditolak, meski dia seorang raja sekalipun. Bahkan jika ada orang tua yang menyuruh anaknya untuk berbuat maksiat, maka anak itu wajib menolaknya. Sebab Islam mengajarkan seorang muslim untuk tidak tunduk kepada perintah manusia dalam kemaksiatan.

Dalil menutup aurat sudah sangat jelas. Sejauh mana kewajiban menutup aurat bagi seorang muslim, maka batasan aurat laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan. Perbedaan keduanya yang berdasarkan dalil Al Qur’an memiliki persamaan bahwa Islam mewajibkan seorang muslim, baik laki-laki maupun perempuan untuk menutup auratnya.

Allah berfirman, “ dan janganlah mereka menampakkan perhiasan (aurat), kecuali yang (biasa) Nampak dari padanya” (QS An Nur : 31)

Secara khusus Allah mewajibkan menutup aurat bagi perempuan sebagaimana firman Allah, “ Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin. Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS Al Ahzab : 59)

Mengenai batasan aurat wanita, Rasulullah juga pernah bersabda, berdasarkan hadis Abu daud dari ‘Aisyah ra, beliau berkata, “ Asma’ binti Abu Bakar pernah menemui Rasulullah SAW dengan memakai pakaian yang tipis. Rasulullah pun berpaling darinya dan bersabda, “Wahai Asma, sesungguhnya seorang wanita itu jika sudah haidh (baligh) tidak boleh terlihat dari dirinya kecuali ini dan ini”. Beliau menunjuk wajahnya dan kedua telapak tangannya.

Namun demikian, meski sudah jelas perintah Allah akan kewajiban menutup aurat bagi perempuan maupun laki-laki, tidak sedikit kaum muslim yang belum melaksanakan perintah Allah ini. Dengan berbagai alasan yang tidak syar’i, maka meninggalkan perintah Allah hukumnya haram. Mengajak kepada orang lain untuk menentang perintah Allah, lebih diharamkan lagi.

Dalam sejarah, kaum kafir dan munafik selalu berusaha menghalang-halangi kaum muslim dalam ketundukan kepada hukum dan syariat Allah. Kedunya saling bahu-membahu dalam memusuhi agama Allah, yang pertama karena kekufurannya, sementara yang kedua karena kepentingan duniawi semata. Allah telah menegaskan dalam firmanNya.

Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu Lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu. (QS Annisa : 61)

Dan janganlah kamu menuruti orang-orang yang kafir dan orang- orang munafik itu, janganlah kamu hiraukan gangguan mereka dan bertawakkallah kepada Allah, dan cukuplah Allah sebagai Pelindung. (QS Al Ahzab : 48).

Seorang muslim harus meyakini, seyakin-yakinnya bahwa apa yang diperintahkan oleh Allah adalah sebuah kebenaran, kebaikan dan kemuliaan. Sebaiknya apa yang dilarang oleh Allah adalah sebuah kemungkaran, keburukan dan kehinaan. Maka menutup aurat adalah kemuliaan bagi seorang muslim, membukanya adalah kehinaan.

Maka, mengapa masih saja ada seorang yang mengaku muslim masih ngeyel tanpa ilmu justru mencoba mengatur Allah dan membangkang perintah Allah. Dalam sejarah ada iblis yang selalu membangkang perintah Allah. Semoga tulisan ini memperkuat komitmen untuk selalu tunduk dan patuh secara totalitas kepada syariah Allah secara kaffah.

(AhmadSastra,KotaHujan,20/01/20 : 14.15 WIB)

________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad
Tags

Posting Komentar

7 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
  1. Muhamad ihsan fadillah27 September 2024 pukul 10.50

    Masyaallah,ilmunya sangat bermanfaat sehingga membuat kita mengubah perspektif agar melakukan sesuatu semata-mata karena allah

    BalasHapus
  2. Masyaallah dari buku ini saya banyak belajar tentang menutup aurat, bahwasanya menutup aurat bukan hanya untuk memperindah anggota badan, namun juga kewajiban bagi seluruh ummat Islam.

    BalasHapus
  3. Salsabila Naqiyyah S3 Oktober 2024 pukul 20.33

    kesimpulan dari buku yang saya baca ini adalah betapa penting nya menutup aurat, perempuan di wajibkan menutup aurat agar terhindar dari perbuatan yang tidak senonoh, menunjukkan identitas sebagai orang mukmin.Menutup aurat bagi umat Islam hukumnya wajib, jika dilaksanakan akan mendapat pahala dan jika tidak dilakukan maka akan menuai dosa. Menutup aurat wajib dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan yang telah baligh

    BalasHapus
  4. Masya Allah dari pemaparan beliau saya mengambil point penting bahwasanya kewajiban menutup aurat itu merupakan perintah langsung dari Allah SWT yang tercantum di dalam Al Qur'an surat Al ahzab. dan tentu saja berbeda mengenai batasan aurat bagi laki laki dan perempuan dan untuk perempuan sesuai dengan apa yang nabi sampaikan dalam hadist bahwasanya aurat perempuan itu seluruh tubuh nya kecuali wajah dan telapak tangan sedangkan untuk laki laki batasan aurat nya ialah bagian pusar hingga lutut Wallahu a'lam.

    BalasHapus
  5. MasyaAllah,saya sangat sepakat dengan artikel diatas, memang sangat penting menjaga aurat, banyak dizaman sekarang perempuan yg sangat mengikuti trend itu malah keluar dari perintah menutup hijab yg haqiqi. Padahal perintah menutup hijab yg benar adalah julurkan sampai menutup dada. Dan banyak juga laki laki yg tidak menutup aurat seutuhnya seperti memakai celana di atas lutut padahal jelas aurat laki laki dari pusar sampai lutut. Maka wajib sekali bagi kita untuk taat akan perintahnya, taat bukan sekedar menutup rambut saja, tapi juga berhijab yg haqiqi. Karna itu sudah menjadi kewajiban kita sebagai orang muslim

    BalasHapus
  6. MasyaAllah ustadz, banyak manfaat yang bisa saya ambil dari artikel ini, Dalam agama Islam, menutup aurat adalah sebuah kewajiban, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Meskipun dapat membuat tubuh menjadi gerah hingga membuat membatasi gerakan, tetapi dibalik itu banyak manfaat yang bisa kita ambil seperti menutup aurat adalah identitas kita sebagai muslim, bentuk pencegahan kita juga dari gangguan yang tidak baik, juga bisa menampilkan citra positif kita sebagai manusia, dapat menjaga kesehatan juga karena menutup aurat menghindarkan kita dari penyakit yang bisa tersebar, yang paling penting yakni terhindar dari dosa karena hukum menutup aurat adalah wajib bagi laki-laki dari lutut hingga pusar, dan perempuan seluruh tubuhnya kecuali yang sering terlihat. Terimakasih bapa atas ilmu yang diberikan dalam artikel ini. JazakAllah Khairon katsiron 🙏

    BalasHapus
  7. Windy,


    Tulisan yang sangat dibutuhkan dizaman ini. Menjadi tamparan bagi setiap umat manusia, baik pria maupun wanita. Seperti yang kita ketahui bagaimana hiruk pikuk fitnah yang membabi buta pada saat ini. Melihat banyaknya (khususnya) wanita yang mencari alasan agar mereka tidak menutup auratnya, dan berdalih yang penting akhlaknya baik dibandingkan berhijab tapi akhlaknya bertolak belakang.


    Padahal perintah adalah perintah. Sebagai hamba seharusnya tugas kita cukup melaksanakan ketika diperintahkan, bukan mencari alasan agar dapat menolak perintah tersebut.



    Tulisan ini juga sangat bagus dan relate. Terlebih jika melihat respon mereka ketika dinasihati/ diberikan fakta, selalu berdalih sedang proses. Ntah proses atau memang masih kuat berpegang teguh diatas hawa nafsunya, atau mungkin memang lebih nyaman di atas ketidaktahuan nya dan tidak mau mencari tahu. Semua tentunya butuh proses, tapi apakah berdiam pada ketidaktahuan dan tetap pada kesalahan bisa dikatakan proses?

    Barakallahufikum ustazd, tulisannya sangat bagus, relate, fakta, dan semoga menjadi pengingat bagi saya sendiri terutama.


    Jazakumullahukhoiron, Ustazd.

    BalasHapus

Categories