[9] RAMADHAN TRANSFORMATIF - Ahmad Sastra.com

Breaking

Kamis, 30 Maret 2023

[9] RAMADHAN TRANSFORMATIF



 

Oleh : Ahmad Sastra

 

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 183). Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah nasib yang ada pada diri mereka sendiri" (Ar-Ra'd: 11).

 

Memasuki hari ke sembilan bulan suci Ramadhan semoga kita tetap istiqomah meningkatkan amal ibadah, amal sholeh dan berbagai kegiatan produktif. Jangan sampai Ramadhan dijadikan alasan untuk bermalas-malas. Apakah kita tidak malu kepada Rasulullah dimana beliau mendapatkan perintah perang badar di bulan Ramadhan. Kita cukup sedih ketika melihat bulan suci Ramadhan dipenuhi oleh orang-orang yang sedang tergeletak tertidur. Mestinya Ramadhan itu dijadikan sebagai bulan jihad dan perjuangan, dalam segala hal kebaikan, individu maupun sosial.

 

Ramadhan transformatif edisi sembilan yang berarti kita telah memasuki hari ke sembilan akan fokus kepada misi perubahan pada keluarga. Keluarga adalah salah satu aset terpenting dan termahal dari seorang muslim. Keluarga terkecil beranggotakan ayah, ibu, anak dan atau cucu. Maka perubahan yang harus kita lakukan adalah menjadikan keluarga lebih berkualitas, baik dari sisi visi, misi dan program. Kali ini perubahan yang dimaksud adalah menjadikan keluarga ahli ibadah, dakwah dan perjuangan.

 

Allah memerintahkan agar keluarga dijaga dari siksa api neraka. Allah Swt. berfirman dalam surah At Tahrim ayat 6 yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

 

Pengertian keluarga ahli ibadah merupakan bentuk manifestasi penghambaan manusia kepada Allah Sang Pencipta. Melalui berbagai aktivitas ibadah mahdhoh dan ghoiru mahdhoh. Kareka itu orang tua harus memastikan dirinya menjadi teladan bagi anak-anaknya dalam hal pelaksanaan ibadah. Jangan sampai orang tua malas beribadah, maka begitupun anak-anaknya.

 

Secara bahasa Ibadah memiliki banyak arti. Namun arti yang paling pokok dan yang paling penting adalah : taat, tunduk patuh dan rendah diri. Seorang budak dalam bahasa Arab disebut dengan abdun yang akar katanya dari kata abada – ya'budu – abdan – ibadah. Allah berfirman : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Az Zariyat: 56)

 

Dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 21, Allah memerintahkan kepada seluruh umat-Nya untuk selalu beribadah dan menyembah hanya kepadanya. Bahkan, tiap-tiap rasul memulai dakwahnya dengan seruan kepada kaumnya agar beribadah dan menyembah Allah saja. Salah satu ibadah yang sangat penting adalah sholat wajib lima waktu. Ayat-ayat berikut adalah perintah Allah tentang sholat : Surat Al Isra Ayat 78, Surat An Nisa Ayat 103, Surat Hud Ayat 114, Surat Ar Rum Ayat 17-18, Surat Al Baqarah Ayat 110, Surat Al Baqarah Ayat 43, Surat Al Baqarah Ayat 45, Surat Az Zariyat Ayat 56, Surat Al Bayyinah Ayat 5 dan Surat Al Hajj Ayat 78.

 

Selain berusaha melakukan perubahan agar menjadi keluarga ahli ibadah, maka pentingnya juga melakukan perubahan agar keluarga menjadi keluarga dakwah, menyeru kepada manusia di jalan Allah. Sebab seruan kepada jalan jalan Allah merupakan perkataan yang paling bagus. Allah berfirman : Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri? (QS Al Fushilat : 33)

 

Ada beberapa ayat lain tentang perintah berdakwah amar ma’ruf nahi munkar : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung (QS Ali Imran : 104). Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik (QS Ali Imran : 110).  

 

Perubahan ketiga adalah hendaknya menjadikan keluarga sebagai keluarga pejuang Islam. Perjuangan Islam merupakan salah satu perkara yang perlu dijadikan asas penting bagi memastikan islam itu dalam keadaan lengkap. Perjuangan Islam adalah jejak utama perjuangan para nabi dalam usaha meletakkan Allah sebagai tuhan yang mencipta dan menta'bir alam ini. Ujung perjuangan Islam adalah tegaknya agama ini di atas muka bumi sebagai sumber aturan. Daulah madinah yang dipimpin Rasulullah adalah contoh hasil perjuangan beliau untuk melanjutkan kehidupan Islam.

 

Karena itu, Ramadhan kali ini sudah seharusnya mengubah orientasi keluarga untuk masuk surga bersama. Banyak ayat pendidikan keluarga yang bisa kita jadikan inspirasi dan aspirasi. Diantaranya : Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS Luqman : 13)

 

Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". (QS Ali Imran : 38).  Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam. (QS Ali Imran : 102)

 

Pendidikan yang bisa diberikan orang tua kepada anak diantaranya adalah : bersyukur, tidak menyekutukan Allah, berbuata baik kepada kedua orang tua, penolakan perintah orang tua kepada kesyirikan, keyakinan akan balasan Allah, mendirikan shalat, rendah hati dan tidak angkuh, dan berbicara dengan suara yang lemah lembut. Adapun fungsi keluarga menurut Islam adalah : pertama, fungsi Sosial. Manusia selain sebagai makhluk individual juga merupakan makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain. Orang tua dengan demikian memiliki tugas sosial terhadap keluarga untuk menghantarkan mereka mengenal dan bermanfaat bagi masyarakat. Orang tua berkewajiban untuk membekali anak pengetahun tentang kesadaran bermasyarakat yang dilandasi dengan nilai-nilai dan budaya Islam. Fungsi sosial keluarga ini akan memberikan peluang kepada anak untuk mampu hidup dalam masyarakat yang kelak mereka bisa diterima masyarakat.

 

Kedua, Fungsi Proteksi. Anak-anak yang baru dilahirkan sangat membutuhkan dari sekelilingnya karena kemampuan dan kekuatan fisik sangat tergantung kepada lingkungan disekitarnya memberikan perlindungan kepadanya. Orang tua adalah orang yang pertama kali melindungi anaknya dalam rangka menjaga anak dari mara bahaya yang datang dari lingkungannya. Tanggungjawab laki-laki sebagai kepala rumah tangga adalah menjaga semua anggota keluarga.

 

Ketiga, Fungsi Afeksi. Fungsi afeksi adalah pola pembinaan sikap, nilai, perilaku dan perasaan yang sehat dalam keluarga  yang tercipta dari hasil kebersihan hati masing-masing anggota keluarga, bersih dari iri hati dan dengki dari hasut dan buruk sangka. Orang tua harus menghindarkan perasaan buruk dari anak-anak. Perasaan buruk itu seperti rasa minder, sifat penakut, sifat rasa rendah diri, sifat hasut, dan sifat pemarah. Upaya menghindarkan sifat-sifat itulah adalah dengan pendidikan agama.

 

Keempat, Fungsi Ekonomi. Fungsi ekonomi dalam keluarga meliputi pencarian nafkah. Keluarga perlu menkonsumsi barang-barang halal, agar cara berfikir yang terlintas dalam benakpun terarah kepada hal-hal yang halal. Anak adalah belahan hati yang akan meneruskan kelangsungan hidup kedua orang tuanya. Memenuhi kebutuhan keluarga adalah tugas pokok laki-laki sebagai kepala rumah tangga. Sebab keluarga yang sejahtera perlu ditopang oleh kondisi ekonomi yang stabil dan kuat. Upaya mensejahterakan keluarga dari sisi materi dan yang lain adalah tugas seorang suami.

 

Kelima, Fungsi Biologis. Fungsi biologis artinya upaya pemenuhan kebutuhan biologis keluarga yang meliputi kebutuhan atas keterlindungan fisik guna melangsungkan kehidupannya, keterlindungan kesehatan, keterlindungan rasa lapar, haus, kedinginan, kepanasan, kelelahan, bahkan juga kenyamanan dan kesegaran fisik. Makan dan minum merupakan salah satu kebutuhan biologis  manusia sejak lahir.

 

Keenam, Fungsi Pembinaan Lingkungan. Setiap keluarga diwajibkan untuk melakukan pembinaan terhadap lingkungan dimana mereka hidup. Pembinaan lingkungan merupakan bagian integral dari pembinaan keluarga. Pembinaan lingkungan merupakan keharusan dalam menegakkan ajaran Islam, dimana lingkungan memiliki pengaruh yang kuat dalam memberikan efek kepada keluarga. Lingkungan yang sehat, bersih dan islami, akan mewarnai dan kenyamanan keluarga. Lingkungan yang islami akan mendatangkan hidayah dan barokah dari Allah swt.

 

Ketujuh, Fungsi Rekreatif. Orang tua yang baik adalah yang mendorong anak-anaknya untuk berbuat baik, belajar dengan sungguh-sungguh, berakhlak mulia kepada kedua orang tua, teman-temannya dan lingkungannya. Memberikan pujian yang dapat meningkatkan motivasi  untuk lebih baik lagi dan sekali-kali disertai pemberian hadiah yang dapat menumbuhkan rasa senang terhadapa anak-anak. Dengan demikian orang tua yang baik adalah yang senantiasa berusaha menciptakan suasana menyenangkan di dalam keluarga. Sebaliknya orang tua selalu berusaha menghindari suasana sedih dalam keluarga.

 

Kedelapan, Fungsi Reproduksi. Setiap keluarga membutuhkan keturunan yang sholeh dan sholehah. Tugas reproduksi adalah tugas melahirkan keturunan yang akan menjadi generasi penerus dalam keluarganya. Keluarga harmonis adalah yang mampu mengantarkan anak-anaknya menjadi generasi yang unggul.

 

Kesembilan, Fungsi Religius. Tugas utama dalam keluarga selain yang telah dipaparkan diatas adalah menanamkan fungsi religius kepada anak-anaknya agar mereka bisa menjalankan ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Metode teladan dengan menanamkan ibadah bukan dengan menyuruh ana melainkan dengan mengajak sholat, dan mulai dari berwudhu hingga masuk masjid, sholat berjamaah dan berzikir serta berdoa.

 

Demikian pula orang tua sebaiknya mengajak anak-anaknya untuk menjalankan saum ramadhan dan memberi contoh memberikan zakat dan sedekah kepada fakir miskin. Tugas orang tua mendidik anak-anaknya harus dilakukan sepanjang hidup, meskipun sang anak telah berkeluarga, berkedudukan tinggi, bergaji besar, kasih sayang orang tua tidak akan pernah pudar.

 

(AhmadSastra,KotaHujan,31/03/23 : 22.30 WIB)

 

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories