MERANCANG DAKWAH TERSTRUKTUR, SISTEMATIS DAN MASIF



 

Oleh : Ahmad Sastra

 

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat Petunjuk (QS An Nahl : 125)

 

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri? (QS Al Fushilat : 33)

 

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik (QS Ali Imran : 110)

 

Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (QS As Saff : 4)

 

Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa (QS An Nahl : 30)

 

Ayat-ayat di menunjukkan betapa pentingnya kewajiban dakwah ini posisinya dalam agama Islam. Ketiadaan dakwah tentu saja akan berdampak negatif. Selain menempati posisi strategis di tengah kehidupan seorang muslim, dakwah juga merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap individu muslim. Meski demikian, seharusnya dakwah itu dilakukan secara berjamaah, sebagaimana dicintohkan oleh Rasulullah dan para sahabat. Dengan berjamaah, maka dakwah akan bisa dirancang menjadi lebih terstruktur, lebih sistematis dan juga lebih masif dan progresif. Sebab dalam jamaah akan terbagi peran dan tugas secara terstrukutur.

 

Merancang dakwah Islam yang terstruktur memerlukan perencanaan yang matang dan pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip Islam serta target audiens yang dituju. Pengemban dakwah harus memiliki pemahaman tujuan dakwah yakni untuk melanjutkan kehidupan Islam dengan diterapkannya hukum Islam, baik bagi individu, masyarakat maupun negara.

 

Pengemban dakwah juga harus mampu mengidentifikasi target dakwah, sebab lain posisi seseorang target dakwah juga akan berkonsekuensi kepada metode dan materi dakwah. Kenali siapa yang akan menjadi sasaran dakwah kita. Apakah itu remaja, profesional muda, keluarga, pemimpin, kaum intelektual, penguasa, seniman atau masyarakat umum?. Memahami karakteristik dan kebutuhan audiens akan membantu pengemban dakwah menyampaikan pesan dengan lebih efektif dan efisien.

 

Pengemban dakwah juga harus sangat menguasai materi dakwah yang sesuai dengan tujuan dan target sasaran dakwah. Pastikan materi tersebut relevan, mudah dimengerti, dan dapat menarik perhatian target jamaah. Ada berbagai metode dakwah yang dapat kita gunakan, termasuk berbagai uslub kreatif, mulai dari ceramah, kajian, diskusi, media sosial, hingga kegiatan-kegiatan sosial. Pilih uslub dakwah yang sesuai dengan karakteristik sasaran dakwah dan tujuan dakwah.

 

Dakwah terstruktur juga membutuhkan jadwal dan tempat pelaksanaan dakwah dengan mempertimbangkan ketersediaan waktu audiens dan lokasi yang mudah diakses. Penting untuk memiliki komitmen dan konsistensi dalam melaksanakan dakwah. Jadwalkan secara rutin kegiatan dakwah dan pastikan untuk mempertahankan kualitasnya.

 

Dakwah bukanlah kegiatan yang tanpa masalah, maka penting melakukan evaluasi. Lakukan evaluasi terhadap kegiatan dakwah yang telah dilakukan. Tinjau apakah tujuan telah tercapai dan apakah ada perubahan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dakwah di masa mendatang.

 

Jalin kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai komunitas umat untuk mendukung kegiatan dakwah. Dengan bekerja sama dan kolaborasi, maka dapat memperluas jangkauan dakwah dan memperoleh dukungan yang lebih besar. Selalu perbarui dan perkuat pengetahuan tentang ajaran Islam agar dapat menyampaikan dakwah ideologis dengan lebih meyakinkan dan berkualitas.

 

Selain terstruktur, sistematis, dakwah juga harus masif dengan cara memanfaatkan teknologi informasi. Gunakan teknologi modern seperti media sosial, aplikasi mobile, dan platform online lainnya untuk menyebarkan pesan-pesan Islam secara luas dan efektif. Buatlah konten yang menarik dan relevan dengan audiens target dakwah.

 

Dakwah dalam konteks migrasi digital adalah upaya untuk menyebarkan ajaran Islam dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya melalui berbagai platform dan teknologi digital agar dakwah bisa berjalan secara masif dan progresif.

 

Dalam era digital ini, banyak orang memperoleh informasi dan terhubung dengan orang lain melalui internet, media sosial, dan aplikasi mobile. Oleh karena itu, memanfaatkan migrasi digital dapat menjadi strategi yang efektif untuk melakukan dakwah. Pengemban dakwah harus bisa membuat konten-konten multimedia seperti video, podcast, infografis, dan gambar yang relevan dengan ajaran Islam. Konten-konten ini dapat disebarkan melalui berbagai platform digital seperti YouTube, Spotify, Instagram, dan lainnya.

 

Manfaatkan keberadaan para pengemban dakwah di berbagai platform media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan Islam dengan cara membuat konten yang menarik dan inspiratif, lakukan interaksi dengan audiens, dan gunakan tagar atau hashtag yang relevan untuk mencapai khalayak yang lebih luas. Bangun website atau blog yang berisi artikel-artikel, kajian-kajian, dan informasi-informasi tentang Islam. Pastikan konten-konten tersebut mudah diakses dan memiliki nilai tambah bagi pembaca.

 

Pengemban dakwah saat ini memang seharusnya melek teknologi, dia harus bisa mengembangkan aplikasi mobile yang berisi materi-materi dakwah, doa-doa, panduan ibadah, dan fitur-fitur lain yang berguna bagi umat Islam. Aplikasi tersebut dapat diunduh dan digunakan oleh banyak orang di berbagai belahan dunia.

 

Selenggarakan kampanye-kampanye online yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan ajaran Islam dan menyebarluaskan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Organisasi kajian dan webinar online tentang berbagai aspek ajaran Islam. Dengan demikian, orang-orang dapat mengikuti kajian dan diskusi tanpa harus hadir secara fisik di tempat tertentu.

 

Pengemban dakwak juga harus membangun dan kelola komunitas online yang berisi orang-orang yang tertarik untuk belajar dan berdiskusi tentang Islam. Komunitas tersebut dapat menjadi tempat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan dukungan antaranggota. Dengan memanfaatkan migrasi digital secara efektif, dakwah dapat mencapai lebih banyak orang secara global dan memperkuat pemahaman serta pengamalan ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat yang semakin terhubung secara digital.

 

(AhmadSastra,KotaHujan,08/04/24 : 12. 25 WIb)

 

 


__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad
Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Categories