PALESTINA DAN FILSAFAT HUMANITAS UNIVERSAL - Ahmad Sastra.com

Breaking

Selasa, 30 April 2024

PALESTINA DAN FILSAFAT HUMANITAS UNIVERSAL



 

Oleh : Ahmad Sastra

 

Mengapa marak aksi protes di Eropa dan Amerika terkait genosida rakyat palestina oleh entitas yahudi ?. Jawabannya, karena di Eropa dan Amerika masih ada manusia.

 

Manusia adalah makhluk yang istimewa yang membedakan dengan hewan dan makhluk lainnya. Sebab manusia diberikan akal untuk mampu berpikir. Jika fungsi kemanusiaannya ini baik, maka siapapun manusia, apapun agamanya, dimanapun berada, maka akan bisa memahami bahwa betapa kejamnya entitas yahudi melakukan berbagai bentuk kejahatan kemanusiaan terhadap anak-anak, ibu-ibu yang tidak bersalah.

 

Al Ghazaly memperlihatkan, bahwa diantara makhluk-makhluk hidup terdapat perbedaan-perbedaan yang menunjukkan tingkat kemampuan masing-masing. Keistimewaan makhluk hidup dari benda mati adalah sifat geraknya. Benda mati mempunyai gerak monoton dan didasari oleh prinsip alam. Sedangkan tumbuhan adalah makhluk hidup yang paling rendah tingkatannya, selain mempunyai gerak yang monoton, juga mempunyai kemampuan bergerak secara bervariasi. Prinsip tersebut disebut jiwa vegetatif.

 

Hewan mempunyai prinsip yang lebih tinggi dari pada tumbuh-tumbuhan, yang menyebabkan hewan, selain mampu bergerak bervariasi juga mempunyai rasa. Prinsip ini disebut jiwa sensitif. Manusia selain mempunyai kelebihan dari hewan, juga mempunyai semua yang dimiliki jenis-jenis makhluk tersebut, disamping mampu berpikir dan mempunyai pilihan untuk berbuat atau untuk tidak berbuat. Ini berarti manusia mempunyai prinsip yang memungkinkan berpikir dan memilih. Prinsip ini disebut an nafs al insaniyyat. Prinsip inilah yang betul-betul membedakan manusia dari segala makhluk lainnya.

 

Manusia juga diberikan naluri untuk bisa merasakan, sebagaimana hewan juga diberikan naluri. Semua manusia memiliki naluri kasih saying, naluri mempertahankan hidup dan naluri berketuhanan, begitupun dengan hewan, memiliki naluri-naluri tersebut. Sebagai contoh, seekor induk ayam akan marah jika anaknya diganggu, sebuas-buasnya singa tidak akan makan anaknya sendiri. Inilah yang disebut naluri kasih sayang.

 

Cukuplah menjadi manusia untuk bisa merasakan penderitaan rakyat palestina dibawah penjajahan entitas yahudi. Manusia akan bisa merasakan bagiamana jika apa yang terjadi di Palestina dirasakan oleh dirinya atau keluarganya. Di saat melihat anak-anak Palestina yang makan rumput karena ketiadaan makanan, maka tiap diri manusia akan timbul rasa iba.

 

Saat melihat anak-anak kecil di Pelestina menangis karena tak lagi punya ayah ibu karena menjadi korban kebiadaban tentara yahudi, maka  siapapun manusia akan merasakan kesedihan yang luar biasa. Bisa dibayangkan jika hal demikian dialami oleh anak-anak mereka sendiri. Pemikiran dan perasaan kemanusiaan ini bersifat universal, maka cukuplah menjadi manusia untuk bisa merasakan penderitaan yang luar biasa yang dirasakan oleh penduduk Palestina.

 

Banyak pandangan filsafat tentang  manusia.  Naquib Al Attas  memandang  keberadaan manusia di dunia ini dilengkapi dengan dua keadaan. Manusia adalah makhluk yang terdiri dari jasad dan ruh, artinya makhluk jasadiyah sekaligus ruhaniah. Realitas yang mendasari dan prinsip yang menyatukan apa yang kemudian dikenal sebagai manusia bukanlah perubahan jasadnya, melainkan keruhaniaanya.

 

Dengan demikian, ketika bergelut dengan sesuatu yang berkaitan dengan intelektual dan pemahaman, ia (yaitu, ruh manusia) disebut ’intelek’, ketika ia mengatur tubuh, ia disebut ’jiwa’ ketika sedang mengalami pencerahan intuisi, ia disebut ’hati’ dan ketika kembali ke dunianya yang abstrak, ia disebut ’ruh’.

 

Pada hakekatnya, ia selalu aktif memanifestasikan dirinya dalam keadaan-keadaan ini. Berangkat dari unsur ruh inilah yang kemudian menjadikan manusia memiliki keterikatan khusus dengan Tuhan sebagai pencipta. Manusia sebelum dilahirkan atau waktu sebelum perpisahan  (time of the preparation), ruhnya telah mengadakan perjanjian, karena manusia memiliki keberutangan dengan Allah sang pencipta dirinya. Ini yang disebut di awal tulisan sebagai naluri ketuhanan. Bahkan, meski manusia mengaku sebagai ateis sekalipun, tidak akan mungkin bisa lepas dari naluri ketuhanan ini. Buktinya banyak ateis yang justru menjadi mualaf dan masuk Islam.

 

Manusia adalah makhluk jasadiyah sekaligus ruhaniyah, bukan jasad murni dan bukan pula ruh murni. Kedua elemen itu membentuk sebuah jati diri manusia. Realitas yang mendasari dan prinsip yang menyatukan apa yang kemudian dikenal sebagai manusia bukanlah perubahan jasadnya, melainkan perubahan keruhaniannya. Meskipun diciptakan, ruh manusia tidak mati dan selalu sadar akan dirinya. Ia adalah tempat bagi sesuatu yang intelejibel  dan dilengkapi dengan fakultas yang memiliki sebutan berlainan dalam keadaan yang berbeda, yaitu ruh (ruh), jiwa (nafs), hati (qalb), dan intelek (aql).

 

Jiwa manusia menunjukkan salah satu ciri khas manusia yang tidak inderawi, sehingga jiwa manusia dinamai jiwa rohani (spiritual soul atau anima spiritualis). Teori Naquib Al Attas, jika dikaitkan dengan tragedy kemanusiaan yang menimpa penduduk palestina, maka timbul pertanyaan,  hati manusia mana yang tidak bersedih melihat genosida atas penduduk Palestina oleh entitas yahudi yang jahat. Bahkan beberapa orang yahudipun melakukan protes atas kejahatan kemanusiaan ini.

 

Plato berpendapat bahwa manusia terdiri dari tiga dimensi utama yakni ruh, nafsu dan rasio. Rasio digunakan manusia untuk dapat mengendalikan kedua dimensi yang lain. Ibarat seorang kusir kereta yang mengendalikan dua ekor kuda yang hitam dan putih sebagai gambaran nafsu dan ruh. Berdasarkan ketiga unsur tadi, Plato membagi manusia menjadi tiga golongan. Pertama, manusia yang didominasi oleh rasio yang hasrat utamanya adalah meraih pengetahuan. Kedua, manusia yang didominasi oleh ruh yang hasrat utamanya adalah meraih reputasi. Ketiga, manusia yang didominasi oleh nafsu yang hasrat utamanya adalah meraih materi. Tugas rasio adalah mengontrol roh dan nafsu.

 

Al Ghazaly yang hidup pada abad pertengahan tidak terlepas dari kecenderungan umum pada zamannya dalam memandang manusia. Di dalam buku-buku filsafatnya ia mengatakan bahwa manusia mempunyai identitas esensial yang tetap, tidak berubah-ubah yaitu an nafs (jiwanya). Yang dimaksud an nafs adalah substansi yang berdiri sendiri, tidak bertempat dan merupakan tempat pengetahuan intelektual (al makulat) yang berasal dari alam malakut atau alam amr.

 

Ini menunjukkan esensi manusia bukan fisiknya dan bukan fungsi fisik. Sebab fisik adalah sesuatu yang mempunyai tempat. Dan fungsi fisik adalah sesuatu yang tidak berdiri sendiri. Keberadaannya tergantung kepada fisik. Alam al amr atau alam malakut adalah realitas di luar jangkauan indra dan imajinasi, tanpa tempat, arah dan ruang. Sebagai lawan dari alam al khalq atau alam mulk yaitu dunia tubuh dan aksiden-aksidennya esensi manusia, dengan demikian an nafs adalah substansi immaterial yang berdiri sendiri dan merupakan subyek yang mengetahui (bashirah). Menghayati mulai dari kesadaran fisik sampai kepada kesadaran transendental dimana kesejatian manusia adalah sesuatu yang bukan fisik.

 

Psikologi sebagai paradigma ilmiah diakui oleh Rita L Atkinson, Richard C Atkinson, Edward E Smith dan Daryl J Bem memiliki kebermanfatan dan pengaruh terhadap kehidupan melalui hukum dan peraturan yang berlaku di masyarakat. Teori dan riset psikologi telah mempengaruhi hukum tentang kriminalitas, hukuman berat, pornografi, perilaku seksual dan kondisi syarat penahanan seseorang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya juga sangat dipengaruhi oleh psikologi. Perspektif psikologi bisa memberikan pengertian yang lebih baik mengenai sebab-sebab mengapa orang berfikir dan bertindak seperti yang mereka lakukan, dan memberikan pandangan untuk menilai sikap dan reaksi yang manusia lakukan.

 

Al Faruqi yang mengungkapkan bahwa manusia merupakan kajian yang paling menarik, sebab manusia merupakan mahakarya Allah SWT terbesar. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang perbuatannya mampu mewujudkan bagian tertinggi dari kehendak Tuhan dan menjadi sejarah dan ia makhluk kosmis yang sangat penting, karena dilengkapi dengan pembawan dan syarat-syarat yang diperlukan.

 

Manusia merupakan satu kesatuan jiwa dan raga dalam hubungan timbal balik dengan dunianya dan sesamanya. Ada unsur lain dalam diri manusia yang dengannya manusia dapat mengatasi dunia dan sekitarnya serta dirinya sebagai jasmani, unsur itu namanya jiwa. Kesimpulannya, dengan potensi jiwa inilah manusia bisa merasakan berbagai kondisi menyedihkan yang terjadi di Palestina.  

 

Dalam pandangan Filsafat Imam Fakhruddin al Razi tentang manusia (m. 1210) bahwa manusia memiliki karakteristik – karakteristik yang khas diantaranya adalah manusia memiliki akal, hikmah, serta tabiat dan nafsu. Sedangkan malaikat hanya memiliki akal dan hikmah tanpa tabiat dan nafsu. Sehingga dengan demikian malaikat senantiasa bertasbih, bertahmid dan bertaqdis. Malaikat tidak pernah mengingkari perintah Allah, karena tidak memiliki tabiat dan nafsu. Fakhruddin al Razi menegaskan bahwa keempat komponen yang melekat pada diri manusia itulah yang menjadikan manusia berbeda dengan makhluk yang lain.

 

Al Razi lebih jauh mengkategorisasi penciptaan Allah menjadi empat kategori. 1). Jenis pertama adalah benda yang memiliki kapasitas berfikir dan pemahaman (intelek) serta hikmah tapi sama sekali tanpa sifat dasar  dan syahwat, mereka adalah para malaikat. 2).  Jenis kedua adalah benda yang tidak memiliki kapasitas berfikir dan pemahaman serta hikmah, tetapi memiliki sifat dasar dan syahwat. Termasuk jenis ini adalah binatang dengan perkecualian manusia. 3). Jenis ketiga adalah benda yang tidak memiliki kapasitas berfikir dan berpemahaman, hikmah, sifat dasar dan syahwat. Contoh jenis ini adalah benda-benda mati dan tumbuh-tumbuhan. 4) jenis keempat benda yang memiliki kapasitas berfikir dan berpemahaman, hikmah juga sifat dasar dan syahwat dialah manusia.

 

Muhaimin dan Abdul Mujib menegaskan bahwa manusia pada hakekatnya dapat ditempatkan pada tiga kategori : 1). Manusia sebagai makhluk biologis (al Basyar) yang pada dasarnya tidak berbeda dengan makhluk-makhluk biotik lainnya meskipun struktur organnya berbeda. Tentu bentuk jasad manusia lebuh sempurna jika dibandingkan dengan makhluk yang lain.  2) Manusia sebagai makhluk psikis (al Insan) memiliki potensi rohani seperti fitrah, kalbu, dan aqal.

 

Petensi tersebut menjadikan manusia sebagai makhluk yang tertinggi martabatnya dibandingkan dengan makhluk yang lain. Jika potensi psikis manusia tidak digunakan, maka manusia akan seperti binatang, malah lebih hina. Adapun bentuk dari insaniyahnya (humanisme) adalah iman dan amalnya. 3). Manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki tugas dan tanggungjawab sosial terhadap alam semesta. Manusia selain sebagai abdullah, juga sebagai khalifatullah.

 

Berbagai kajian filsafat tentang manusia di atas nampak dengan jelas bahwa manusia adalah makhluk istimewa yang diciptakan Allah dengan berbagai potensi yang tidak diberikan kepada makhluk lainnya. Dengan potensi akal, hati dan ruh inilah, secara universal manusia akan melakukan proses timbal balik atas kondisi yang melingkupinya.

 

Termasuk di dalamnya adalah adanya genosida penduduk Palestina, maka manusia akan memberikan reaksi negatif atas tragedi itu. Manusia akan menilai entitas yahudi sebagai entitas jahat yang telah melanggar nilai-nilai kemanusiaan. Itulah mengapa banyak masyarakat eropa, amerika dan yahudi sendiri melakukan protes keras atas tindakan kejahatan entitas yahudi kepada rakyat Palestina.

 

Berdasarkan filsafat humanitas universal meniscayakan entitas yahudi mendapatkan hukuman berat dari seluruh dunia atas tindakan jahatnya. Jika masih ada negara justru membela israel, maka benar apa yang dikatakan oleh filofos muslim dari Pakistan Mohammad Iqbal, bahwa suatu saat nanti akan ada entitas manusia dengan ras hewan. Artinya akan lahir manusia tapi memiliki watak hewan.

 

(AhmadSastra,KotaHujan,30/04/24 : 10.11 Wib)

 

 

 

 

             

 

 

 

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad

1 komentar:

  1. Alhamdulillaah, terus kang berkarya semoga Allooh membalasnya. Aamien

    BalasHapus

Categories