AWAS LOGIKA SESAT SEKULERISASI BUDAYA - Ahmad Sastra.com

Breaking

Sabtu, 07 Maret 2020

AWAS LOGIKA SESAT SEKULERISASI BUDAYA



Oleh : Ahmad Sastra

Secara genetik, demokrasi sekuler adalah anti agama. Ekspresi beragama dianggap sebagai ancaman, sementara kemaksiatan dianggap sebagai hak asasi manusia. Itulah mengapa dalam pandangan demokrasi ketelanjangan dianggap sebagai seni, sementara muslimah bercadar dituduh sebagai radikal. Inilah logika sesat demokrasi sekuler, kurang ajar !!.

Peradaban adalah seperangkat sistem kehidupan baik politik, ekonomi, pendidikan, budaya dan sosial yang menjadi dasar dan hukum berperilaku masyarakat berbangsa dan bernegara. Peradaban sebuah bangsa dengan demikian dilandasi oleh sebuah nilai dan ideologi yang menopangnya.

Barat mewakili peradaban demokrasi sekuler kapitalistik yang mengabaikan nilai-nilai agama dalam perilaku dan hukum pemerintah dan rakyatnya, meski agama diakui eksistensinya. Sementara peradaban sosialis atheis meniadakan sama sekali peran nilai agama dalam perilaku dan hukum pemerintah dan rakyatnya.

Namun demikian, pada prinsip dan esensinya, antara ideologi demokrasi sekuler dan komunis ateis adalah sama-sama anti agama. semua ekspresi beragama dianggap sebagai ancaman kedua ideologi ini. Hal ini sebabkan pemahaman mereka bahwa Islam adalah agama sekaligus ideologi.

Kedua ideologi ini sangat paham jika ideologi Islam tegak dalam sebuah negara, maka kedua ideologi sesat ini akan tumbang berkeping-keping. Apapun akan dilakukan oleh dua ideologi ini untuk menghadang kebangkitan umat Islam dengan ideologinya. Saking paniknya mereka, ekspresi keagamaan seorang muslimpun dianggap berbahaya bagi eksistensi dan masa depan kedua ideologi setan ini.

Secara etimologi sekularisme berasal dari kata saeculum (bahasa latin) yang memiliki arti waktu tertentu atau tempat tertentu. Atau lebih tepatnya menunjukkan kepada waktu sekarang dan di sini, dunia ini. Tahun 2015 MUI telah mengeluarkan fatwa haram atas paham sekulerisme agama ini, selain liberalisme dan pluralism agama.

Secara terminologis, sekulerisme adalah sebagai sebuah konsep atau ideologi yang memisahkan antara negara dan agama (state and religion). Agama hanya sebatas urusan ritual penyembahan kepada Tuhan dan tidak digunakan untuk mengatur tata kehidupan yang lebih luas. Agama dipandang sekedar ritualistik bukan sistemik. Sekularisme mengalihkan aktivitas berorientasi ukhrawi kepada orientasi duniawi semata.

Tepat jika saeculum disinonimkan dengan kata wordly dalam bahasa inggrisnya. (Ensiklopedia Wikipedia). Sekulerisme secara harfiah adalah faham yang hanya melihat kepada kehidupan saat ini saja dan di dunia ini (keduniaan an sich). Tanpa ada perhatian sama sekali kepada hal-hal yang bersifat spiritual seperti adanya kehidupan setelah kematian yang notabene adalah inti dari ajaran agama.

Sekularisme adalah ideologi kufur yang bertujuan menjauhkan peranan agama dalam kehidupan dunia, sekulerisme mencoba untuk mewujudkan dominasi dunia pada semua sisi kehidupan, abai terhadap perintah dan melanggar larangaNya. Sekulerisme bersifat laadiniyah, sebuah ideologi anti agama dengan alasan dan penipuan dengan kedok priorotas emperimental (ilmiah). Pemisahan antara institusi (negara) dengan pemahaman agama, menolak hegemoni agama dalam kehidupan masyarakat dan negara.

Padahal Allah Sang Pencipta manusia, kehidupan dan alam semesta justru memerintahkan agar menerapkan Islam secara kaffah dan mengancam dengan kesempitan hidup jika mengabaikan syariah dan hukumNya. Sebab tujuan diciptakannya manusia adalah untuk mengabdi kepadaNya semata.

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS Al Baqarah : 208). Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS Al Dzariyat : 56). Dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta". (QS Thaha : 124).

Karena itu sadari segera. Patuhi Islam secara totalitas, jangan setengah-setengah. Tolak dan tumbangkan ideologi demokrasi sekuler dan komunisme ateis. Agama (Islam) bukan hanya ritualitas,, namun merupakan konsep kehidupan,, Tidak ada satupun agama yang paripurna dengan menyertakan segala konsep kehidupan (problema dan solusinya) kecuali agama Islam.

Maka sampai kapanpun, Indonesia akan terus menjadi negara yang penuh kesempitan hidup dan tiadanya keberkahan bagi rakyatnya jika terus menerapkan sekulerisme yang menolak Islam sebagai sistem perundang-undangan. Sebab keberkahan suatu negeri hanya bisa diraih jika rakyat dan negaranya beriman dan bertaqwa dalam arti taat secara total kepada hukum dan syariat Allah.

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. (QS An Nisaa : 59). Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS Al A’raf : 96).

(AhmadSastra,KotaHujan,07/03/20 : 09.40 WIB)

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories