ISLAM, ANTARA DAKWAH DAN DAULAH - Ahmad Sastra.com

Breaking

Kamis, 05 Maret 2020

ISLAM, ANTARA DAKWAH DAN DAULAH

Oleh : Ahmad Sastra

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma´ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik [QS Ali Imran : 110]

Islam diturunkan Allah melalui Rasulullah Muhammad SAW sebagai agama perdamaian. Kata Islam itu sendiri secara etimologi berarti keselamatan dan perdamaian. Sementara Islam dalam makna terminologi adalah sistem nilai dari Allah yang mengatur urusan manusia dengan Tuhannya, manusia dengan dirinya sendiri serta manusia dengan sesama manusia. Makna terminologis ini memiliki arti bahwa sistem nilai Islam meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, baik ritual maupun sosial.

Islam adalah agama dakwah dan perdamaian, sebagaimana dinyatakan oleh Allah dalam al Qur`an suci, ‘Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.’ (QS An Nahl : 125) Rasulullah sendiri sebagai utusan Allah yang membawa risalah Islam adalah sosok yang berakhlak agung dan sangat mencintai perdamaian. Sejak Rasulullah belum diangkat menjadi Rasul, beliau adalah pemuda yang sangat peduli kepada nasib masyarakat kecil yang menjadi korban kezaliman. Setelah menjadi Rasul, beliau dengan semangat yang membara menebarkan dan menerapkan Islam sebagai sistem nilai perdamaian dan kesejahteraan untuk umat manusia. Sebab dalam ditegaskan bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam semesta, tanpa memandang suku, ras, bangsa dan agama.

Dalam pandangan Islam, masyarakat diibaratkan sebagai sekelompok penumpang kapal. Para penumpang itu berada di ruang bawah dan ruang atas kapal. Jika suatu saat penumpang yang berada di ruang bawah kapal menginginkan air dengan cara melubangi dinding kapal berharap mendapat kucuran air laut dengan asumsi agar tidak mengganggu penumpang yang diatas, maka apa yang akan terjadi.

Justru dengan perbuatan itu, kapal bisa tenggelam dan seluruh penumpang akan terkena dampaknya. Karena itu penumpang yang diatas harus mengingatkan untuk tidak melakukan tindakan itu, jika menginginkan keselamatan seluruh penumpang. Begitulan Islam, mengingatkan manusia agar tidak membuat lubang-lubang kezoliman dan kemaksiatan karena akan berdampak buruk kepada seluruh manusia.

Kapal itu ibarat universalitas Islam yang dengan sistem nilainya mampu menampung segala manusia dari berbagai ragam yang melekat pada dirinya. Selama manusia itu bisa memberikan ketaatan kepada nilai-nilai agung Islam, maka manusia akan mendapatkan kehidupan yang damai dan sejahtera. Sebab Islam lahir untuk mengubah berbagai bentuk kezoliman menjadi kemuliaan.

Karena itu, saat Rasulullah memimpin Daulah Madinah, terciptalah kehidupan yang damai dan harmoni. Masyarakat dengan keyakinan agamanya bisa leluasa menjalankan keyakinannya di Madinah. Bahkan hak-hak mereka yang beda keyakinan sama kedudukannya dimata Islam sebagai warga negara. Rasulullah pernah mengancam siapapun yang mengganggu warga negara [kafir zimmah] di Madinah sebagai bentuk ancaman kepada beliau. Madinah adalah negara manusiawi yang menerapkan sistem nilai Islam bagi kebaikan seluruh umat manusia yang menerimanya.

Islam adalah jalan yang lurus yang akan membawa manusia kepada kebaikan dunia dan akherat. Allah sendiri yang menegaskan akan kebenaran dan kelurusan jalan Islam. Dalam Qur`an surat al An`am ayat 153 dinyatakan, ` Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.`

Islam adalah agama dakwah untuk mewujudkan perdamaian, kesejahteraan dan rahmat bagi alam semesta. Ketika suatu kehidupan diwarnai oleh berbagai sistem nilai yang zolim dan menyengsarakan rakyat, maka dengan dakwahnya Islam menyeru agar kembali kepada sistem nilai Islam. Islam adalah agama dakwah yang memberikan solusi fundamental bagi permasalahan manusia. Seluruh permasalahan manusia telah disediakan solusi oleh Allah melalui al Qur`an. Islam adalah jalan kebenaran dan keselamatan.

Dakwah adalah wujud kepedulian, bahkan kasih sayang Islam kepada seluruh manusia di muka bumi. Karakter seorang muslim adalah kepeduliannya terhadap aktivitas dakwah untuk menciptakan kehidupan yang mulia. Sebab siapapun manusia secara naluri menginginkan sebuah kemuliaan, kedamaian dan kebaikan. Sistem nilai Islam jika diimplementasikan akan mewujudkan cita-cita mulia seluruh manusia.

Tidak ada paksaan dalam memasuki agama Islam. Namun Islam mengajarkan bahwa agama ini harus didakwahkan kepada segenap manusia di dunia. Islam mesti dipahami, diyakini, diamalkan dan diperjuangkan. Islam tersebar ke seluruh penjuru dunia membawa rahmat dengan terbentuk pribadi yang shaleh, masyarakat mulia dan peradaban yang agung.

Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa mengingatkan manusia agar tidak melakukan berbagai bentuk kezoliman, baik saat dalam daulah Islam maupun diluar daulah Islam. Allah memerintahkan seluruh nabi-nabiNya agar mendatangi dan menyampaikan nasehat dan kebenaran Islam kepada para penguasa yang zolim. `Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, Sesungguhnya Dia telah melampaui batas, maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut" (QS Thahaa : 43-44).

Islam mengapresiasi kerja dakwah sebagai sebaik-baik perkataan manusia. Dakwah juga harus dilakukan secara berjamaah. Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (QS Al Fushilat :33). Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS Ali Imran :104).

Jika dakwah Islam ditinggalkan umatnya, maka akan muncul berbagai kerusakan dan kezoliman. Tanpa dakwah Islam, maka kehidupan manusia akan diliputi oleh kekufuran dan kemusyrikan. Tanpa dakwah Islam juga akan muncul fasad (kerusakan) akibat sistem nilai yang tidak adil, bahkan akan muncul pula penguasa yang zolim dan mendatangkan murka Allah. Sebaliknya dengan dakwah akan melahirkan kehidupan harmonis, damai dan sejahtera dibawah ridho Allah SWT.

Dakwah ini memerlukan keimanan dan pemahaman tentang realitas sebagai hakekat keimanan dan wilayahnya dalam sistem kehidupan. Keimanan dan tataran inilah yang akan menjadikan kebergantungan secara total kepada Allah, serta keyakinan bulat akan pertolonganNya kepada kebaikan serta perhitungan akan pahala di sisiNya, sekalipun jalannya sangat jauh. Orang yang bangkit untuk memikul tanggungjawab ini tidak akan menunggu imbalan di dunia, atau penilaian dari masyarakat yang tersesat dan pertolongan dari orang-orang jahiliyah dimana saja.

Meski oleh Allah, Rasulullah adalah manusia paling agung akhlaknya dan lemah lembut sikap dan tutur katanya, namun dakwah Nabi tidaklah sepi dari ujian dan cobaan. Sepanjang dakwah di Makkah, ketika Rasulullah menyerukan Islam sebagai ajaran terbaik yang datang dari Allah, maka kaum kafir Quraisy mulai merasa terganggu dan terusik. Dengan berbagai cara, mereka mencoba menghadang laju dakwah Nabi yang semakin mendapat simpati masyarakat Arab.

Dengan penuh kesabaran dan ketegaran jiwa, Rasulullah tidak pernah membalas perlakuan zalim kaum kafir saat itu. Sebaliknya, Rasulullah terus menyampaikan Islam dengan lemah lembut, hingga pada akhirnya orang-orang yang membenci dakwah Rasulullah tersadarkan dan masuk Islam. Banyak dari para sahabat Nabi yang dulunya justru orang-orang pembesar dan tokoh masyarakat yang menentang Rasulullah. Dakwah Islam adalah dakwah penuh perdamaian. Dakwah Nabi adalah cermin indah bagi umat hari ini.

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (QS Al Ahzab : 21). Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Ali Imran : 31). (AhmadSastra,KotaHujan,05/03/20 : 19.30 WIB) __________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories