SELURUH UMAT ISLAM WAJIB MENOLAK RUU HIP - Ahmad Sastra.com

Breaking

Kamis, 18 Juni 2020

SELURUH UMAT ISLAM WAJIB MENOLAK RUU HIP



Oleh : Ahmad Sastra

Dugaan kuat akan potensi bangkitnya ideologi komunisme di Indonesia menjadi alasan terkuat penolakan seluruh ormas Islam atas Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Karena itu, umat Islam mendesak pembatalan pembahasan, bukan hanya ditunda. Secara ideologis, umat Islam memang wajib menolak RUU HIP untuk keseluruhannya.

Aspirasi umat Islam yang tergabung dalam berbagai ormas Islam dengan menolak RUU HIP adalah bukti cinta kepada negeri ini. Indonesia yang merdeka atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa harus tetap dipertahankan dari berbagai bentuk penjajahan yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Bangsa Indonesia telah berabad-abad dijajah oleh negara kapitalis seperti Belanda dan Portugis. Selama penjajah inilah ratusan nyawa rakyat dan para pejuang negeri ini terkorbankan. Bahkan jika mau jujur, kapitalisme sesungguhnya masih menjajah negeri ini hingga sekarang.

Penjajahan gaya baru atau neokolonialisme dan neoimperialisme itu berbentuk produk perundang-undangan yang prokapitalis dan merampok hak-hak rakyat Indonesia. Produk UU liberal seperti UU minerba, RUU omni bus law, perppu covid, adalah produk hukum yang berbau kapitalis. Kenaikan BPJS dan TDL listrik serta tapera adalah produk hukum yang mencekik leher rakyat.

Sementara RUU HIP diduga kuat berbau ideologi komunis. Sejarah negeri ini juga mengalami luka yang dalam atas kekejaman ideologi komunisme atas agama dan kaum beragama. Ideologi ateisme ini menganggap agama sebagai candu yang harus dimusnahkan dari kehidupan. Entah sudah berapa ulama dan kaum muslimin yang menjadi korban atas kekejaman komunisme ini.

Joseph Vissarionovich Jugashvili, yang dikenal dengan nama Stalin, sebagai mentor kekejaman PKI pimpinan Moeso adalah seorang ateis yang oleh temen sepenjaranya disebut sebagai manusia baja yang benar-benar memiliki prinsip yang teguh, licik dan kejam. Sejak ditinggal mati istrinya, Stalin berubah menjadi dingin, sarkastis, penuh curiga, dendam dan kejam.

Sekedar untuk mendapatkan dana dan senjata untuk kaum Bolsyewik, Stalin memimpin kelompok-kelompok gerilya melemparkan bom, menyerang polisi, merampok bank, kantor pos, dan gudang-gudang senjata. Dengan ringan dia mengatakan “ betapa indahnya menusukkan pisau ke tubuh Ttrosky (lawan politiknya), lantas pulang menggoyang-goyangkan kaki lantas tidur pulas”.

Inisiatif DPR untuk membahasa RUU HIP seolah membuka luka lama umat Islam atas sejarah pengkhianatan kaum komunis atas negeri ini. Beberapa postulat seperti ketuhanan yang berkebudayaan (pasal 7 ayat 1), bergesernya visi pendidikan menjadi bernuasa materialistik dan opini pemerasan Pancasila menjadi trisila dan eka sila (pasal 7 ayat 2) dianggap mengindikasikan internalisasi paham komunisme dan mengenyampingkan agama. RUU HIP diduga kuat merupakan kekuatan politik yang ingin menerapkan paham kamunis di negeri ini dan membuang peran agama.

Istilah berkebudayaan secara filosofis adalah yang berdasar kepada standar kemanusiaan belaka. Dalam pandangan ideologi komunisme, istilah kemanusiaan ini disebut humanisme. Dalam kajian filsafat, paham humanisme berakar dari ideologi komunisme yang maknanya adalah menghilangkan peran Tuhan dalam kehidupan. Dalam paham humanisme, manusia dianggap sebagai pusat dan sumber segalanya. Ateisme yang merupakan keyakinan komunisme menganggap Tuhan tidak ada.

Ideologi komunisme dan kapitalisme jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. Komunisme tidak mengenal standar halal dan haram dalam menjalankan ekonomi dan bisnisnya. Yang terpenting adalah memberikan manfaat berupa keuntungan materi belaka.

Basis kedua sistem ini adalah sekulerisme materialisme. Kapitalisme yang berasal dari ideologi sekulerisme berusaha menjauhkan nilai-nilai agama, sedangkan komunisme sejak awal anti agama. Stalin pernah berucap, “ Sebenarnya Tuhan itu tidak ada “ (Jules Archer, 1986 : 28).

Sejumlah ormas melakukan reaksi cepat atas RUU HIP ini. MUI mendesak agar proses legislasi RUU inisiatif DPR tersebut dihentikan atau dicabut dari Program Legislasi nasional (Proleknas), bukan sekedar ditunda. Keputusan pimpinan MUI ini diperkuat oleh dewan pertimbangan MUI yang diketuai Din Syamsuddin agar DPR menghentikan pembahasan RUU HIP.

Berbagai pasal kontroversial menjadi sorotan RUU HIP yang diusulkan oleh PDIP ini. Kontroversi ini oleh PBNU dianggap sebagai bola panas yang tidak layak dilanjutkan pembahasannya. Pimpinan Muhammadiyah mengajak rakyat untuk memantau terus agar RUU HIP ini benar-benar dicabut karena hanya menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Selain ketiga organisasi diatas, masih banyak komponen umat Islam seperti ICMI, BKSPPI, Al Wasliyah, FPI, Matlaul Anwar dan DDII juga menyerukan suara yang sama. Pada intinya bahwa RUU HIP ini tidak ada orgensinya terhadap perbaikan negeri ini. sebaliknya, dengan RUU HIP ini justru dikhawatirkan akan menjadi sumber konflik sosial di masa mendatang.

Dalam surat penolakannya, BKSPPI menegaskan bahwa sepanjang sejarah kekuasaan di negeri ini, Pancasila selalu menjadi alat politik dengan penafsiran tunggal oleh penguasa untuk menjustifikasi tindakan zalim atas lawan-lawan politik dengan tuduhan tidak pancasilais sekaligus menjadi tameng kekuasaan untuk melindungi berbagai praktek pelanggaran hukum.

Indikasi adanya pergeseran peran agama sebagai pertimbangan nilai dan norma dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan menjadikan nilai humanisme (kemanusiaan) yang absurd sebagai penggantinya juga menjadi catatan organisasi Islam yang beranggotakan pesantren seluruh Indonesia ini.

Dengan tercapainya kemerdekaan atas rahmat dari Allah Yang Maha Kuasa, mestinya bangsa ini banyak bersyukur dengan terus mencintai negeri ini karena Allah. Refleksi kesyukuran kepada Allah diwujudkan dengan berlomba dalam kebaikan berdasarkan keimanan dan ketaqwaan. Sebab dari sikap inilah, keberkahan akan mewujud di negeri ini.

Mestinya bangsa ini merenungkan firman Allah berikut : “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (QS Al A’raf : 96).

Kapitalisme dan komunisme adalah ideologi setan yang mendustakan ayat-ayat Allah. kedua ideologi inilah yang kini menghegemoni dunia dan telah menyebabkan malapetaka peradaban manusia. Kedua ideologi ini telah melahirkan amoralitas dan kesengsaraan manusia. Berbagai bentuk kerusakan sosiologis, ekologis dan teologis berakar dari kedua ideologi ini.

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS ar Rum : 41).

Kembali kepada jalan yang benar adalah Islam. Sebab Islam adalah satu-satunya agama yang benar. Syariah Islam adalah aturan Allah yang Maha Adil dan Maha Bijaksana. Selain itu adalah hukum jahiliyah. Karena itu, solusi yang benar atas krisis multidimensi negeri ini dan negeri seluruh dunia adalah syariah Islam yang diterapkan secara kaffah dan jangan mengikuti langkah-langkah setan. (lihat QS 2 : 208)

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya (QS Ali Imran : 19)

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (QS Al Anbiyaa : 107).

(AhmadSastra,KotaHujan,18/06/20 : 16.15 WIB)

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories