MENEGUHKAN VISI ISLAM DI TENGAH ROBOHNYA IDEOLOGI KAPITALISME DAN KOMUNISME



 

Oleh : Ahmad Sastra

 

Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam (QS Al An’am : 162)

 

Ayat ini menujukkan perbedaan fundamental antara seorang muslim dibandingkan dengan orang kafir maupun munafik. Seorang muslim dengan keimanannya meyakini secara total bahwa dirinya berasal dari Allah sebagai Tuhan Sang Pencipta manusia, alam semesta dan kehidupan. Seorang muslim yang beriman juga yakin dan paham bahwa tugas hidup di dunia adalah untuk beribadah dan mengabdi hanya kepada Allah. Seorang mukmin juga sangat meyakini akan kehidupan akhirat, kehidupan abadi dimana seluruh manusia akan dikembalikan kepada Allah.

 

Dia menciptakan manusia (QS Ar Rahmaan : 3). Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (QS Adz Dzariyat : 56). Maka Maha suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan (QS Yasiin : 83).

 

Berbeda dengan orang kafir yang visi hidupnya hanya mengikuti setan dan hawa nafsu belaka. Jikapun berbuat baik, maka hanya akan menjadi fatamorgana semata, sebab tidak pernah diniatkan untuk mendapat ridho Allah. Perbuatan baik orang kafir akan tertolak karena tidak didasari oleh keimanan. Kaum ateis kafir tak ada gunanya, meski berbuat baik sekalipun.

 

Titik temu antara kafir ateis dengan kaum munafik adalah kepada materialisme. Orang munafik bahkan lebih jahat lagi, sebab mereka rela menukarkan agamanya dengan seonggok duniawi. Kaum munafik selalu cenderung kepada orang-orang kafir demi mendapatkan harta dan tahta. Sementara kepada orang mukmin, mereka begitu memusuhinya. Orang munafik lebih berbahaya dibandingkan orang-orang kafir, itulah mengapa tempatnya ada di keraknya neraka.

 

Tugas ibadah selama hidup di dunia adalah visi utama seorang muslim yang secara fundamental sangat berbeda dengan orang kafir dan munafik. Jikapun memiliki dunia dan kekayaan, maka seorang mukmin menggunakan hartanya untuk berjuang di jalan Allah. Dunia, bagi seorang mukmin adalah ladang untuk beribadah kepada Allah, bukan tujuan.

 

Kebahagiaan yang diyakini seorang mukmin adalah disaat mendapatkan ridho Allah, bukan disaat memiliki dunia dan kekayaan materi. Sementara kebahagiaan semu yang dikejar oleh kaum kafir dan munafik adalah materi duniawi semata. Ujung keimanan adalah surganya Allah, sementara ujung dari kekufuran dan kemunafikan adalah siksa api neraka.

 

Visi ibadah atau penghambaan seorang muslim terdiri dari tiga, yakni visi jangkan pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Visi jangka pendek seorang muslim adalah menjadi umat terbaik sebagaimana Allah inginkan. Visi jangka pendek ini sejalan dengan firman Allah :

 

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS Ali Imran : 110).

 

Sementara visi jangka menengah adalah berkiprah menebarkan Islam sebagai rahmat bagi alam semesta dengan mengerahkan segala potensinya untuk membangun peradaban Islam. peradaban Islam adalah peradaban agung yang diisi oleh berbagai karya kaum muslimin yang memberikan manfaat positif bagi kehidupan seluruh manusia. Tegaknya daulah Islam di masa lalu telah mengukir peradaban mulia lebih dari seribu tahun. Itulah bukti Islam memberikan rahmat bagi alam semesta.

 

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. (QS Ali Imran : 190-191)

 

Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (QS Al Anbiyaa : 107). Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di surga ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar. (QS. ash-Shaff: 10-12).

Sementara visi jangka panjang seorang mukmin adalah mendapatkan ridho Allah dan kelak menjadi penghuni surganya. Hal ini sejalan dengan firman Allah : Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. (QS. Al Bayyinah: 7-8).

 

Dan mereka berkata:" Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu. (QS. Fathir : 34-35).

Visi pengabdian di dunia tidaklah ringan sebagaimana dibayangkan, sebab perjuangan para Nabi untuk mengabdi kepada Allah justru banyak mendapatkan ujian, tantangan dan hambatan dari musuh-musuh Allah dari kalangan kaum kafir dan kaum munafik. Tidak ada Nabi yang justru hidupnya sepi dari ujian dan tantangan. Kehidupan jahiliyah saat itu telah menjadi ujian terberat bagi para utusan Allah tersebut.

 

Kehidupan jahiliyah modern yang kini kita hadapi juga adalah ujian dan tantangan yang harus umat Islam taklukkan. Kehidupan jahiliyah modern adalah kehidupan yang diatur dengan sistem jahiliyah modern seperti ideologi kapitalisme demokrasi sekuler liberal dan komunisme sosialisme ateis. Kedua ideologi kufur itu adalah warisan zaman jahiliyah di masa lalu, hanya berbeda nama saja.

 

Namun, kedua ideologi ini sudah mulai menunjukkan keruntuhannya. Ideologi komunisme telah lama runtuh dengan ambruknya Uni Soviet, meski kini China memulai menggeliat dengan politik komunisme dan ekonomi kapitalismenya. Sementara Amerika dengan kapitalisme bahkan telah mengalami resesi akibat pendemi global covid 19.

 

Era keemasan Islam dengan tegaknya khilafah di masa lalu meski kembali diperjuangkan oleh umat Islam seluruh dunia. Sebab hanya khilafah yang mampu menebarkan rahmat bagi alam semesta. sementara peradaban kufur kapitalisme dan komunisme adalah dua peradaban destruktif yang hanya mengundang murka dari Allah. Berbagai bencana yang terjadi di Indonesia adalah bukti bahwa sistem ini adalah destruktif.

 

Dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta". (QS Thahaa : 124)

 

Karena itu, saatnya umat Islam sedunia meneguhkan (revitalisasi) kembali visi Islam dalam jiwa dan gerakan dakwah dan perjuangan. Tugas dakwah Islam adalah proses penyadaran ideologis bahwa hanya Islam yang benar dan agar umat membuang ideologi setan kapitalisme dan komunisme. Sebagaimana Rasulullah yang telah menegakkan Islam di Madinah dan membuang peradaban jahiliyah.

 

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (QS Ali Imran : 19)

 

Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS Al A’raf : 96).

 

(AhmadSastra,KotaHujan,03/10/20 : 10.15 WIB)  

 

 

 

 

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Categories