DEMOKRASI, SISTEM DUSTA DAN INGKAR JANJI - Ahmad Sastra.com

Breaking

Selasa, 23 Februari 2021

DEMOKRASI, SISTEM DUSTA DAN INGKAR JANJI



 

Oleh : Ahmad Sastra

 

Demokrasi adalah sistem politik yang berasas sekulerisme yang tidak menjadikan ajaran Islam sebagai landasan dalam berpola pikir dan berpola sikap. Secara filosofis, demokrasi berpaham antroposentrisme dimana manusia dijadikan sebagai sumber segalanya. Bahkan demokrasi juga berpaham antropomorpisme dimana manusia berdaulat atas penyusunan hukum dan perundang-undangan.

 

Sementara Islam adalah sistem hidup yang berasaskan tauhid, dimana Allah adalah sumber kedaulatan hukum dan perundang-undangan. Manusia sebagai hamba Allah hanya diberikan kewajiban taat sepenuhnya kepada hukum dan aturan Allah. Ijtihad hukum yang dilakukan oleh para ulama juga tidak boleh bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadist. Jadi antara demokrasi dan Islam bagaikan bumi dan langit, sebab demokrasi berasal dari bumi, sementara Islam berasal dari  langit.

 

Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah, Rabb semesta alam. [QS. Al-A’râf/7 : 54]. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus. [QS. Yusuf/12 : 40]. Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? [QS. Al-Mâ`idah/5 : 50].

 

Demokrasi selalu berdusta dan ingkar janji karena merupakan rekayasa manusia demi kepentingan duniawi semata. Jargon dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat justru seringkali hanya sebagai pepesan kosong, janji-janji kampanye pemilu demokrasi hanyalah dusta belaka. Secara genetik, demokrasi lebih dekat kepada karakter munafik, jika tidak hendak disebut kufur. Bahkan jika percaya kepada manusia sebagai sumber kebenaran hukum, bisa menjerumuskan kepada kesyirikan.

 

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur-adukkan iman mereka dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapatkan keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.[QS. al-An’âm/6 : 82]. Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al-Qur`an) kepadamu dengan terperinci ?. Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al-Qur`an itu diturunkan dari Rabbmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu. [QS. al-An’âm/6 : 114].

 

Banyak karakter kemunafikan yang selalu dipertontonkan oleh sistem demokrasi yang jelas-jelas dilarang oleh Allah, diantaranya adalah ingkar janji, berdusta, mengkhianati rakyat dan sumpah palsu.


Larangan Ingkar janji ditegaskan oleh Allah : Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat." (QS An Nahl : 91)

 

Sementara larangan berdusta dinyatakan dalam sebuah hadits :  Tanda orang munafik ada tiga, salah satunya adalah jika berbicara dia dusta." (HR. Bukhari dan Muslim). Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 24 yang artinya: Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

 

Allah juga melarang pengkhianatan. Khianat adalah lawan dari amanah. Jika amanah adalah melaksanakan kewajiban yang sudah disanggupi, maka khianat sebaliknya, yaitu berlaku curang atau membatalkan kewajiban. Ini salah satu ciri-ciri orang munafik. Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 58 yang artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya....”

 

Islam juga sangat melarang sumpah palsu, menyatakan demi Allah, namun melanggarnya. Para pejabat seringkali disumpah dibawah kitan suci, namun tidak jarang justru melakukan tindakan korupsi.  Perihal orang yang suka memberikan sumpah palsu ini telah dijelaskan dalam Alquran surat Al-Munafiqun ayat 2 yang artinya: Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan."

 

Karena demokrasi itu ideologi transnasional yang berakar dari filsafat barat yang sekuler, maka kecenderungan para pemuja demokrasi selalu anti Islam dan terus berusaha menghalang-halangi penerapan dan perjuangan Islam. Ajakan untuk tunduk kepada Islam selalu dihalangi oleh gerombolan kaum munafik yang berkomplot dengan kaum kafir. Mereka justru menerapkan sistem thoghut dan menolak syariah.

 

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? mereka hendak berhakim kepada thaghut, Padahal mereka telah diperintah mengingkari Thaghut itu. dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya. (QS An Nisaa’ : 60)

 

Thaghut adalah yang selalu memusuhi Nabi dan kaum muslimin dan ada yang mengatakan Abu Barzah seorang tukang tenung di masa Nabi. Termasuk thaghut juga adalah orang yang menetapkan hukum secara curang menurut hawa nafsu dan berhala-berhala.

 

Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu Lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu. Maka Bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: "Demi Allah, Kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna". (QS An Nisaa’ : 61-62).

 

(AhmadSastra,KotaHujan,23/02/21 : 11.00 WIB)

 

 

 

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories