SINERGIKAN IMAN DAN TAKWA AGAR TAK TERJERUMUS DALAM KESESATAN ATEISME DAN SEKULERISME - Ahmad Sastra.com

Breaking

Jumat, 06 Mei 2022

SINERGIKAN IMAN DAN TAKWA AGAR TAK TERJERUMUS DALAM KESESATAN ATEISME DAN SEKULERISME



 

Oleh : Ahmad Sastra

 

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS Al A’raf : 96).

 

Setidaknya ada tiga kata kunci dalam firman Allah di atas, yakni keimanan, ketaqwaan dan kedustaan. Iman artinya percaya. Keimanan dalam Islam artinya percaya kepada rukun iman, yakni iman kepada Allah, malaikatNya, RasulNya, kitab-kitabNya, hari kiamat dan qodho qadar. Kebalaikan dari iman adalah kafir yakni ketidakpercayaan kepada rukun iman yang enam. Contoh kekafiran adalah kaum ateis. Kaum ateis tidak percaya kepada Allah. Padahal iblis saja masih percaya kepada Allah. Kaum ateis lebih hina dari iblis. Ateisme adalah paham orang tak beragama.  

 

Sementara ketaqwaan adalah pelaksanaan seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan Allah. Kebalikan dari ketaqwaan adalah sekulerisme.  Jika ateis bagi yang tidka beragama, sebaliknya sekulerisme bisa jadi memapar orang beragama. Kaum sekuler percaya akan adanya Allah, namun tidak melaksanakan hukum Allah secara kaffah. Orang sekuler beriman kepada Allah, namun untuk urusan dunia, mereka melakukan kesepakan hukum berdasarkan akal dan nafsunya. Baik ateisme dan sekulerisme adalah paham sesat yang diharamkan dalam Islam.

 

Karena itu kalimat mendustakan dalam ayat di atas bisa jadi bermakna ateisme atau sekulerisme. Mensinergikan iman dan taqwa sekaligus akan menghindarkan muslim dari kesesatan ateisme dan sekulerisme. Sayangnya negeri mayoritas muslim ini justru menerapkan sekulerisme dan mendustakan hukum Allah. Adalah wajar jika negeri ini jauh dari keberkahan.

 

Umat Islam Indonesia dewasa ini tengah dihadapkan pada “perang non-fisik” yang disebut ghazwul fikr (perang pemikiran). Perang pemikiran ini berdampak luas terhadap ajaran, kepercayaan dan keberagamaan umat. Adalah paham sekularisme dan liberalisme agama, dua pemikiran yang datang dari Barat, yang akhir-akhir ini telah berkembang di kalangan kelompok tertentu di Indonesia. Dua aliran pemikiran tersebut telah menyimpang dari sendi-sendi ajaran Islam dan merusak keyakinan serta pemahaman masyarakat terhadap ajaran agama Islam.

 

Secara etimologi sekularisme berasal dari kata saeculum (bahasa latin) yang memiliki arti waktu tertentu atau tempat tertentu. Atau lebih tepatnya menunjukkan kepada waktu sekarang dan di sini, dunia ini. Tahun 2015 MUI telah mengeluarkan fatwa haram atas paham sekulerisme agama ini, selain liberalisme dan pluralism agama.

 

Secara terminologis, sekulerisme adalah sebagai sebuah konsep atau ideologi yang memisahkan antara negara dan agama (state and religion). Agama hanya sebatas urusan ritual penyembahan kepada Tuhan dan tidak digunakan untuk mengatur tata kehidupan yang lebih luas. Agama dipandang sekedar ritualistik bukan sistemik. Sekularisme mengalihkan aktivitas berorientasi ukhrawi kepada orientasi duniawi semata.

 

Dalam fatwa MUI di atas sekularisme agama didefinsikan sebagai paham yang  memisahkan urusan dunia dari agama; agama hanya digunakan untuk mengatur hubungan pribadi dengan Tuhan, sedangkan hubungan sesama manusia diatur hanya dengan berdasarkankesepakatan sosial.

 

Tepat jika saeculum disinonimkan dengan kata wordly dalam bahasa inggrisnya.

(Ensiklopedia Wikipedia). Sekulerisme secara harfiah adalah  faham yang hanya melihat kepada kehidupan saat ini saja dan di dunia ini (keduniaan an sich). Tanpa ada perhatian sama sekali kepada hal-hal yang bersifat spiritual seperti adanya kehidupan setelah kematian yang notabene adalah inti dari ajaran agama.

 

Sekularisme adalah ideologi kufur yang bertujuan menjauhkan peranan agama dalam kehidupan dunia, sekulerisme mencoba untuk mewujudkan dominasi dunia pada semua sisi kehidupan, abai terhadap perintah dan melanggar larangaNya. Sekulerisme bersifat laadiniyah, sebuah ideologi anti agama dengan alasan dan penipuan dengan kedok priorotas emperimental (ilmiah).  Pemisahan antara institusi (negara) dengan pemahaman agama, menolak hegemoni agama dalam kehidupan masyarakat dan negara.

 

Sekularisme dan Liberalisme Agama yang telah membelokkan ajaran Islam sedemikian rupa telah menimbulkan keraguan umat terhadap akidah dan sya’riat Islam; seperti pemikiran tentang relativisme agama, penafian dan pengingkaran adanya hukum Allah (sya’riat) serta menggantikannya dengan hukum-hukum hasil pemikiran akal semata. Penafsiran agama secara bebas dan tanpa kaidah penuntun ini telah melahirkan pula faham Ibahiyah (menghalalkan segala tindakan) yang berkaitan dengan etika dan agama serta dampak lainnya. Berdasarkan realitas ini,

MUI memandang perlu bersikap tegas terhadap berkembangnya pemikiran sekuler dan liberal di Indonesia. Untuk itu, MUI mengeluarkan fatwa haram tentang sekularisme dan liberalisme agama ini.

 

Padahal Allah Sang Pencipta manusia, kehidupan dan alam semesta justru memerintahkan agar menerapkan Islam secara kaffah dan mengancam dengan kesempitan hidup jika mengabaikan syariah dan hukumNya. Sebab tujuan diciptakannya manusia adalah untuk mengabdi kepadaNya semata.

 

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS Al Baqarah : 208). Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS Al Dzariyat : 56). Dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta".  (QS Thaha : 124).

 

(AhmadSastra,KotaHujan,06/05/22 : 13.45 WIB)

 

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories