MESTINYA FIR’AUN MUHASABAH DIRI - Ahmad Sastra.com

Breaking

Kamis, 19 Januari 2023

MESTINYA FIR’AUN MUHASABAH DIRI



 

Oleh : Ahmad Sastra

 

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman (QS Yusuf : 111).

 

Dokumentasi sejarah berupa kisah-kisah para Nabi dan para musuhnya banyak yang diabadikan oleh Allah dalam Al Qur’an. Salah satu kisah yang sangat terkenal adalah kisah dakwah Nabi Musa kepada penguasa zalim yang bernama fir’aun. Fir’aun adalah sosok pemimpin yang oleh Allah disebut sebagai thaghut yang maknanya melampaun batas.

 

Tentu saja yang dimaksud batas adalah aturan Allah. Maknanya, fir’aun telah terlalu jauh melanggar aturan-aturan Allah sebagaimana yang disampaikan oleh Nabi Musa.  Bahkan Allah mengawetkan jasad fir’aun agar menjadi pelajaran dan petunjuk bagi manusia di masa depan, terutama para pemimpin.

 

Perhatikan firman Allah : Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut. Mereka pun diikuti oleh Fir’aun dan tentaranya, karena mereka hendak menganiaya dan menindas (Bani Israil). Ketika Fir’aun telah hampir tenggelam, ia berkata: saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang disembah oleh Bani Israil dan saya termasuk orang yang berserah diri (kepada-Nya). (Allah menyambut ucapan Fir'aun ini dengan berfirman) Apakah kamu (baru kamu percaya) padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. Hari ini Kami selamatkan badanmu, supaya kamu menjadi pelajaran bagi (generasi) yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami (QS Yunus : 90-92)

 

Pakar tafsir Indonesia, Prof Quraish Shihab, dalam bukunya berjudul Mukjizat Alquran menjelaskan, kalimat dalam ayat di atas yang perlu digarisbawahi adalah: “Hari ini Kami selamatkan badanmu, agar engkau menjadi pelajaran bagi generasi yang datang sesudahmu,”.

 

Ada yang menarik dari ayat di atas bahwa Fir’aun sempat berucap menjelang kebinasaannya menerima sanksi dari Allah : saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang disembah oleh Bani Israil dan saya termasuk orang yang berserah diri (kepada-Nya).

 

Perkataan Fir’aun ini mestinya diucapkan sejak menerima dakwah Islam dari Nabi Musa. Sebab Nabi Musa telah sejak awal memberikan peringatan bahwa apa yang dia lakukan telah melampaui batas yang akan mendatangkan murka dari Allah. Alih-alih muhasabah diri, menerima dan mengakui kesalahannya, Fir’aun justru bertambah bringas dan zalim dengan menyerang Nabi Musa dan jamaahnya. Bahkan Fir’aun tidak segan-segan menghina, menista dan merendahkan Nabi Musa.

 

Allah menyambut ucapan Fir'aun ini dengan berfirman : Apakah kamu (baru kamu percaya) padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.

 

Temuan-temuan dari para arkeolog modern mengkonfirmasi tentang adanya kisah fir’aun yang diceritakan oleh Al-Qur’an. Maurice Bucaille seorang egyptologis mempublikasikan bukunya yang berjudul “The Bible, The Qur’an and Science”.

 

Dalam bukunya itu ia mengatakan bahwa tidak ada pernyataan dalam al-Qur’an yang bertentangan dengan fakta ilmiah. Kesimpulan Maurice Bucaille tersebut ia buat setelah ia melakukan kajian terhadap mummy Ramesses II yang diperkirakan hidup pada zaman Nabi Musa. Ia menemukan ada sisa garam pada mummy tersebut.

 

Mummy yang ada di Mesir baru ditemukan sekitar tahun 1898 M. Sementara cerita tentang fir’aun telah diketahui oleh muslim sebagaimana diinformasikan al-Qur’an jauh sebelum itu. Hal inilah yang membuat Maurice Bucaille terheran-heran.

 

Hasil temuan arkeologi tentang peradaban Mesir kuno termasuk Pharaoh memang sangat menarik. Telah banyak publikasi ilmiah dan film fiksi tentang hal itu. Selaku orang yang beriman, kita patut mengambil pelajaran berharga dari kisah fir’aun ini.

 

Penggambaran al-Qur’an terhadap Fir’aun ini adalah “manusia yang paling sombong”. Kesombongan terbesar fir’aun adalah ia mengaku dirinya sebagai tuhan.  Lalu akibat kesombongannya tersebut, Allah menghukum fir’aun bersama bala tentaranya. Mereka ditenggelamkan di laut.

 

Kisah Fir’aun ini dapat dilihat pada Surat al-Qashas: 38-42). Dosa besar lain dari fir’aun adalah menindas umat Nabi Musa. Ia melakukan penganiayaan dan termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. Selain sombong dengan kekuasaan, fir’aun juga berbuat zolim kepada rakyat kecil. Ada pelajaran penting, bahwa sejarah itu berulang, artinya siapapun dan  dimanapun orang atau penguasa yang sombong dan zolim, maka akan terjungkal, cepat atau lambat, sebagaimana fir’aun.

 

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)

 

Tak butuh lama bagi Allah untuk menegur kesombongan manusia. Meskipun mereka mengatakan, tidak ada kekuatan yang dapat menghentikannya. Namun, Allah telah membuktikan kekuasaan dan kekuataannya melalui sebuah wabah penyakit yang mematikan.

 

Kekuasaan memang sering kali menjerat manusia kepada kesombongan dan kecongkakan. Mestinya kisah terjungkalnya fir’aun dan namrud cukup menjadi pelajaran, bahwa sekuat apapun kekuasaan manusia yang sombong dan zolim, maka hanya akan berakhir kepada kehancuran dan kehinaan.

 

Jika kematian telah mengancam setiap saat, maka apalah arti harta dan tahta yang selama ini dipuja-puja. Untuk para penguasa, kembalilah kepada Allah dan RasulNya. Merunduklah untuk tunduk kepada syariah Allah. Jangan pernah sombong dan congkak menentang hukum dan aturan Allah dan RasulNya, jika tidak ingin bernasib sama seperti fir’aun dan namrud. Maka, semestinya, fir’aun bermuhasabah diri saat didakwahi oleh Nabi Musa, jangan malah tambah sombong.

 

(AhmadSastra,KotaHujan,19/01/23 : 10.44 WIB)

 

 

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad

1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum memang betul Alqir'an itu hudalinas,makanya saudaraku mari kita kembali ke masjid ,alqur'an dan sunah .Saudaraku Alqur'an adalah syifa,negara ini sedang sakit,maka sembuhnya dengan izin Allah hanya dengan Alqur'anbukan bergantung pada manusia seperti hakim,jaksa,polisi tentara

    BalasHapus

Categories