Oleh : Ahmad Sastra
Di lorong negeri yang tak pasti
Tak kokoh dalam berdiri
Para pemimpin berjalan ragu, antara maju
dan mundur
Plin plan seperti dedaunan gugur
Menari di angin tanpa arah dan arti
Para pejabat negara tak lagi punya hati
Meski tampang selalu perlente
Tapi, pagi bilang tempe, sore teriak dele
Kadang langkah pembesar negeri tegap dan mantap
Seolah dunia dalam genggaman tangannya
Namun, pada saat yang lainnya
Dia terhuyung-huyung, seperti pemabok
hilang akal
Dalam benaknya, ribuan pertanyaan
berputar
Mengitari pusaran politik yang penuh
misteri
Mudah pindah kubu, loncat sana loncat
sini
Tumpukan harta dan tingginya tahta itulah
yang diburu
Apa yang sesungguhnya mereka cari
Hidup itu singkat, seperti hanya mampir
minum kopi
Padahal tiap langkah mereka akan ditiru
generasi
Apakah mereka sedang mewariskan
kehancuran negeri ?
(AhmadSastra,KotaHujan, 05/02/24 : 07. 40
WIB)