KEMENANGAN PALSU - Ahmad Sastra.com

Breaking

Selasa, 23 April 2024

KEMENANGAN PALSU



 

Oleh : Ahmad Sastra

 

Kesuksesan duniawi seringkali merupakan kesuksesan palsu manakala tidak memberikan dampak kebahagiaan bagi orang meraihnya, kesuksesan palsu biasanya karena dicapai melalui jalan-jalan yang buruk dan penuh tipu daya. kesuksesan palsu biasanya tidak melahirkan kebahagiaan, namun sebaliknya malah menimbulkan kesedihan yang mendalam.

 

Kesuksesan palsu adalah ketika seseorang atau sesuatu terlihat sukses dari luar, tetapi sebenarnya tidak mencerminkan keberhasilan yang sebenarnya atau kebahagiaan yang mendalam di dalamnya. Ini bisa terjadi ketika seseorang mencoba untuk memenuhi harapan atau citra yang ditetapkan oleh masyarakat atau lingkungannya, tanpa mempertimbangkan apa yang sebenarnya membuat mereka bahagia atau merasa puas.

 

Contohnya, seseorang mungkin memiliki pekerjaan yang terlihat mengesankan dengan gaji besar dan status sosial tinggi, tetapi pada kenyataannya mereka merasa stres, tidak bahagia, dan tidak memiliki hubungan yang memuaskan dikarenakan mencapainya dengan gratifikasi.

 

Kesuksesan palsu juga dapat terjadi dalam hal-hal material, seperti kepemilikan barang mewah, tanpa adanya kedamaian batin atau hubungan yang kuat dengan orang-orang terdekat karena semua hartanya diperoleh dari hasil korupsi.

 

Kesuksesan seorang siswa atau mahasiswa juga dikatakan palsu jika lulus dengan nilai tinggai, namun hasil dari nyontek. Kesuksesan seorang penguasa yang berhasil menduduki kursi kekuasaan juga bisa dikatakan palsu jika untuk mendapatkan kursi itu dia menipu rakyatnya sendiri dengan janji-janji palsu. Setelah berkuasa, rakyat yang mengusungnya justru dizolimi dengan berbagai dalih. Pejabat palsu adalah saat meraihnya dengan menyogok para pemilihnya.

 

Di Indonesia sangat dikenal sebagai negeri penuh kepalsuan. Di negeri ini banyak janji palsu, ijazah palsu, KTP palsu, barang-barang palsu, uang palsu, cinta palsu, laki-laki palsu, perempuan palsu, pemimpin palsu, pegawai palsu, pedagang palsu, guru palsu, dan masih banyak lagi kepalsuan.

 

Di negeri ini juga ada kemenangan palsu, karena diraih dengan berbagai bentuk kecurangan. Hal ini biasanya terjadi di dunia politik. Kemenangan palsu merujuk pada situasi di mana seseorang atau sebuah kelompok merasa telah mencapai kemenangan atau keberhasilan, tetapi sebenarnya prestasi tersebut tidaklah berkelanjutan atau bermakna dalam jangka panjang.

 

Hal ini bisa terjadi ketika seseorang atau sebuah kelompok menggunakan strategi yang tidak etis atau tidak adil untuk mencapai kemenangan tersebut, atau ketika kemenangan tersebut didasarkan pada perilaku curang, tipu daya dan kebohongan.

 

 

Contoh kemenangan palsu bisa bermacam-macam, mulai dari kemenangan dalam kompetisi olahraga yang dicapai melalui penggunaan doping, hingga kemenangan politik yang didasarkan pada kampanye yang manipulatif atau penggunaan kekuasaan yang tidak adil, serta kemenangan politik yang didapatkan dari kecurangan yang terstruktur, sistematis, masif dan brutal. Kemenangan palsu adalah saat menggunakan semua potensi kecurangan untuk merais suara, sehingga bermain tidak fair.

 

Dalam dunia politik, kemenangan palsu adalah saat memperjuangkan kebatilan dan menolak kebenaran. Kemenangan kapitalisme, sekulerisme, demokrasi, nasionalisme, liberalisme adalah kemenangan palsu. Kemenangan hakiki adalah kemenangan Islam.

 

Sebab Islam adalah kebenaran : Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (QS Ali Imran : 19)

 

Muslim adalah mereka yang memperjuangkan Islam, bukan memperjuangkan demokrasi sekuler. Kemenangan demokrasi adalah kemenangan palsu, karena yang dibawa oleh sistem demokrasi adalah kebatilan, bukan kebenaran.  Kemenangan orang-orang kafir adalah kemenangan palsu, sebab orang kafir adalah sesat dan kelak akan kekal di neraka.

 

Kemenangan hakiki adalah tatkala bahagia di dunia dan selamat di akhirat, sebagaimana firman Allah : Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka". (QS Al baqarah : 201)

 

Kemenangan yang sesungguhnya adalah yang dicapai melalui usaha yang jujur, kecerdasan, dan integritas. Kemenangan seperti itu memberikan kepuasan yang mendalam dan berkelanjutan, karena didasarkan pada upaya yang kuat dan nilai-nilai yang benar. Nilai-nilai yang benar sebagai seorang muslim adalah nilai-nilai yang berasal dari Allah SWT. Kemenangan hakiki adalah disaat kita menjadi seorang muslim dan mukmin.

 

Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka. Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS Muhammad : 2 dan 7)

 

Sementara apa yang diperjuangkan oleh orang-orang kafir, meski di dunia nampak menang, namun sesungguhnya adalah kalah dan merugi, karena yang dibawa dan diperjuangkan oleh orang kafir adalah kesesatan. Kesesatan akan ditempatkan di neraka, sementara kebenaran tempatnya adalah surga. Isme-isme sesat seperti kapitalisme, sekulerisme, pluralisme, komunisme, nasionalisme adalah kesesatan yang dibawa oleh orang-orang kafir.

 

Hal ini sejalan dengan firman Allah : Dan orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menyesatkan amal-amal mereka. Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka. (QS Muhammad :  8 dan 12)

 

Perjuangan Islam, meski sedikit akan mendapatkan kemenangan karena memperolen pertolongan dari Allah SWT. Berapa banyak jumlah yang sedikit memperoleh kemenangan dibandingkan jumlah yang banyak karena mendapatkan izin dari Allah SWT.

 

Dan betapa banyaknya negeri yang (penduduknya) lebih kuat dari pada (penduduk) negerimu (Muhammad) yang telah mengusirmu itu. Kami telah membinasakan mereka, maka tidak ada seorang penolongpun bagi mereka. Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Rabbnya sama dengan orang yang (shaitan) menjadikan dia memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti hawa nafsunya? (QS Muhammad : 13-14)

 

(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya? (QS Muhammad : 15)

 

Karena itu dapat disimpulkan bahwa kemenangan apapun yang diperoleh melalui kecurangan adalah kemenangan palsu. Sementara perjuangan kebatilan, meski di dunia nampak menang, namun dalam pandangan Islam adalah kemenangan palsu, bahkan sebuah kerugian. Kemenangan hakiki adalah kemenangan Islam karena akan membawa bahagia di dunia dan selamat di akhirat.

 

Di saat Islam menang atas pertolongan Allah, maka akan berbondong-bondong manusia masuk ke dalam Islam. Kemenangan adalah hak Allah, kita tinggal memperjuangkan Islam dengan benar. Haram hukumnya seorang muslim memperjuangkan selain Islam. Terlebih memperjuangkan sistem kufur seperti kapitalisme, komunisme, nasionalisme, sekulerisme dan demokrasi.

 

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat (QS An Nasr : 1-3)

 

(AhmadSastra,KotaHujan, 23/04/24 : 12. 20 WIB)

 


_________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories