REFLEKSI RAJAB : MOMENTUM KESADARAN, PERSATUAN DAN PERJUANGAN BEBASKAN PALESTINA DENGAN JIHAD DAN KHILAFAH



 

Oleh : Ahmad Sastra

 

Ada beberapa keburukan dan kejahatan zionis yahudi, Pertama, hobbinya mengkhianati perjanjian : "Patutkah (mereka mengingkar ayat-ayat Allah) dan setiap kali mereka mengikat janji, segolongan mereka melemparkan janji tersebut? Bahkan sebagian besar dari mereka tidak beriman." (TQS al-Baqarah [2]: 100).

 

Di masa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka mengkhianati Piagam Madinah untuk tidak saling menyerang. Mereka malah bersekutu dengan kaum musyrik Quraisy pada Perang Ahzab. Mereka berusaha menusuk kaum Muslim dari belakang.Pada masa kini, Yahudi zionis terbukti berkali-kali menyatakan gencatan senjata di Palestina. Namun, berkali-kali pula mereka melanggar perjanjian tersebut.

 

Kedua, membunuh para nabi : "Sungguh Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil. Kami pun telah mengutus para rasul kepada mereka. Namun, setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, maka sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan, dan sebagian lainnya mereka bunuh." (TQS al-Maidah [5]: 70).

 

Di antara utusan Allah yang mereka bunuh adalah Nabi Zakaria as. dan Nabi Yahya as. Adapun Nabi Isa as. diselamatkan oleh Allah dari upaya pembunuhan oleh kaum Bani Israil. Allah subhanahu wa ta'ala juga  menyelamatkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam  dari sejumlah upaya pembunuhan yang dilakukan orang-orang Yahudi, yang dilakukan Amar bin Jahsiy.

 

Ketiga, kaum yahudi adalah bangsa yang paling keras permusuhan dan kebenciannya terhadap Islam dan kaum muslim : "Tidak akan pernah ridha kepada kamu (Muhammad) kaum Yahudi dan Nasrani sampai kamu mengikuti agama mereka." (TQS al-Baqarah [2]: 120). "Sungguh kamu akan mendapati manusia yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah kaum Yahudi dan orang-orang musyrik." (TQS al-Maidah [5]: 82).

 

Kaum Yahudi menampakkan permusuhan dan kebenciannya pada masa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Begitu bencinya terhadap umat Muslim, Yahudi Bani Qainuqa' pernah melecehkan seorang Muslimah. Mereka membunuh pedagang Muslim yang membela Muslimah tersebut. Kelompok Yahudi lain, yakni Yahudi Bani Nadhir, pernah berusaha membunuh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Akhirnya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para Sahabat memerangi dan mengusir mereka dari Madinah.

 

Bumi Palestina sudah ada sejak cucu Nabi Nuh bernama Kan’an, bahkan istilah gaza sudah dikenal sejak sekitar tahun 2340 SM. Data ini untuk membantah klaim soal bumi yang dijanjikan, klaim ini adalah sebuah kedustaan kaum zionis.  Lantas pada tahun 1921 SM, Nabi Ibrahim berpindah dari Babilonia ke tanah Palestina sebagai kiblat kedua (masjidil aqsho) setelah ka’bah. Palestina adalah bumi yang disucikan oleh umat Islam sejak awal, bahkan sejak Yahudi belum ada di dunia.

 

Bumi Palestina adalah bumi yang diberkahi Allah, sebagaimana firmanNya : Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat (QS Al Isra’ : 1).

 

Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, demi gunung Sinai, dan demi negeri (Mekah) yang aman ini (QS At Tiin : 1-3) . Palestina tidak mungkin ditundukkan zionis yahudi, sebab akan selalu dijaga oleh Allah, sebab Palestina adalah bumi para Nabi Allah.

 

Tiga tokoh dalam sejarah yang membela dan menjaga Palestina, pertama, Umar Bin Khattab (637 M) merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam. Ia adalah khalifah kedua dalam sejarah Islam, sekaligus pahlawan perjuangan masyarakat Islam. Salah satu bentuk perjuangan dari Umar bin Khattab adalah misi pembebasan Palestina dan Yerusalem dari cengkeraman Romawi. Kala itu, Palestina berada dibawah tekanan bangsa Romawi selama ribuan tahun.

 

Kedua, Shalahuddin Al-Ayyubi (1187 M) penaklukan Yerusalem dengan strategi yang digunakan Umar yakni mengirim jenderal dan pasukan, menyerang gerbang kota, dan pengepungan. Usai pertempuran tersebut, Sultan Shalahuddin al-Ayyubi menawan ratusan prajurit Salib. Pimpinan mereka, Raja Latin Yerusalem Guy Lusignan dan Pangeran Antiokhia Raynald Chatillon, juga ikut ditangkap.

 

Ketiga, Sultan Abdul Hamid II. Sejak zaman Kesultanan Turki Utsmani, bangsa Israel sudah berusaha tinggal di tanah Palestina. Kaum zionis itu menggunakan segala macam cara, intrik, maupun kekuatan uang dan politiknya untuk merebut tanah Palestina.

 

Di masa Sultan Abdul Hamid II, niat jahat kaum Yahudi itu begitu terasa. Kala itu, Palestina masih menjadi wilayah kekhalifahan Turki Utsmani. Sebagaimana dikisahkan dalam buku Catatan Harian Sultan Abdul Hamid II karya Muhammad Harb, berbagai langkah dan strategi dilancarkan oleh kaum Yahudi untuk menembus dinding Kesultanan Turki Utsmani, agar mereka dapat memasuki Palestina.

 

Mewujudkan Palestina merdeka dari penjajahan Zionis Israel yang didukung Amerika bukan hanya soal kemanusiaan, lebih dari itu adalah soal keimanan,  perjuangan dan persatuan kaum muslim sedunia. Spirit Palestina merdeka dari segala pendudukan dan penjajahan Zionis Israel  akan melahirkan kesadaran persaudaraan sesama muslim seluruh dunia.

 

Sebab telah Allah tegaskan bahwa sesama muslim adalah bersaudara, bersatu dan tidak bercerai berai. Islam menganjurkan kaum muslimin untuk senantiasa berjalan bersama seperti satu tubuh dalam ikatan kokoh tali agama Allah. Spirit menolong agama Allah dan menjaga persatuan akan mendatangkan kemenangan, pertolongan Allah dan kekuatan umat [QS 49 : 10, 13, dan QS 3 : 103].

 

Aspek Teologis dan historis begitu kuat saat membahas tentang negeri Palestina. Bukanlah suatu kebetulan jika dari tanah Palestina inilah Nabi dan Rasul Allah dilahirkan. Palestina adalah negeri para Nabi [QS Al Anbiyaa : 71-71]. Sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam Al Qur’an bahwa seluruh Nabi adalah muslim yang mendakwahkan tauhid kepada umat manusia. Membela dan menjaga Palestina adalah harga mati bagi seorang muslim sampai kapanpun. Sebab Al Quds adalah milik kaum muslim sedunia.

 

Tidak mengherankan jika para pemimpin kaum muslimin terdahulu telah melakukan pembelaan terhadap Palestina. Adalah Khalifah Umar Bin Khathab telah dengan cemerlang mampu merebut kembali Al Quds. Khalifah Umar kemudian menerima kunci kota suci itu dari Sophronius dan mengikat jaminan keselamatan dan keamanan dengan Kristen yang akan tetap tinggal di Yerusalem.

 

Khalifah Umar bersama para tentara muslim memasuki kota Al Quds dengan aman sentosa. Kemenangan tersebut direfleksikan dengan qiyam dan doa kesyukuran kepada Allah SWT. Beliau melakukan sholat yang kelak tempat sholat Umar dikenal dengan nama Masjid Umar. Dengan derai air mata haru, Sophronius begitu yakin akan kebaikan Yerusalem dibawah keagungan kepemimpinan Khalifah Umar Bin Khathab.

 

Kemenangan Khalifah Umar bin Khathab atas Yerusalem menandai runtuhnya kekuasaan  Byzantium [Yunani-Romawi]. Kekuasaan Islam saat itu meliputi seluruh wilayah Palestina, Yordania, pesisir Levantina dan Suriah. Saat itulah Palestina hidup dibawah kekhilafahan Islam dengan memberikan jaminan dan perlindungan atas hak-hak seluruh warga negara mesti non Islam. Kemuliaan kepemimpinan Islam inilah yang berbeda dengan watak dan perilaku Zionis Israel yang kini justru sering membunuh penduduk Palestina dan terus berusaha merebut Al Quds dari tangan kaum muslimin.

 

Dimensi teologi lainnya adalah bahwa Palestina adalah tanah yang disucikan dan diberkahi oleh Allah SWT, dimana dari Masjid Al Aqsho, Rasulullah diperjalankan Allah dalam peristiwa Isra’ Mi’raj. Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui [QS Al Isra’ : 1].

 

Disebutkan oleh Abdallah el Khatib bahwa kata Yerusalem dengan berbagai derevasinya disebutkan sebanyak 70 kali dalam kitab Suci Al Qur’an, baik implisit maupun eksplisit. Misalnya sebutan tanah suci, kota yang diberkati dan tanah yang diberkati, tertera dalam beberapa ayat seperti al Maidah ayat 21 dan surat al A’rah ayat 137.

 

Dimensi teologis ketiga dari keistimewaan Yerusalem adalah bahwa Masjidil Aqsho merupakan kiblat pertama bagi kaum muslimin sebelum Masjidil Haram di  Mekkah, selain ada juga di Yerusalem Qubbat ash Shakhrah [Dome of the Rock] yang diyakini sebagai pijakan kaki Rasulullah sebelum diberangkatkan ke sidratul Muntaha. Dalam surat Al Baqarah ayat 149 Allah menegaskan, Dan dari mana saja kamu keluar (datang), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.

 

Keistimewaan Yerusalem lainnya adalah bahwa ia merupakan kota tertua di dunia. Pemukiman pertama di sana diduga berasal dari masa empat ribu tahun sebelum masehi. Para Nabi seperti Ibrahim, Ishaq, Daud, Sulaiman dan Nabi Isa  pernah mendiami kota tersebut untuk menyebarkan tauhid kepada manusia.

 

Namun apa dikata, sejak melemahnya khilafah Turki Ustmani pada akhir abad ke 19 dan terpecahkan dunia Arab atas prakarsa negara Barat, maka pergerakan Zionis yang digagas oleh Theodore Herzl semakin kuat dan berkembang pesat. Pasca kongres Zionis sedunia di Basel Swiss, maka praktis kekuasaan kaum muslimin atas Palestina runtuh pada tahun 1917.

 

Karena penakluk Yerusalem adalah kekhilafahan Umar Bin Khathab dilanjutkan hingga kekhilafahan Turki Ustmani, maka institusi kekuasaan kaum muslimin ini menjadi kekuatan utama bagi terjaganya Palestina. Namun saat institusi kekuasaan Islam melemah, maka penguasaan atas Palestinapun langsung melemah. Sekat-sekat nasionalisme negara-negara Arab dan seluruh dunia seringkali menjadi duri dalam daging.

 

Tidak ada kata terlambat untuk terus membangun spirit Palestina merdeka. Umat Islam sedunia mestinya menjadikan musibah al Quds ini sebagai daya ungkit bagi kebangkitan kesadaran umat Islam akan persatuan dan perjuangan bagi kemerdekaan setiap negeri muslim dari tangan-tangan penjajah. Teruslah menjaga spirit Palestina merdeka dengan pengorbanan harta, tenaga, doa, hingga nyawa.

 

Tanah Palestina adalah hak mutlak kaum muslimin sedunia. Merebut dari penjajah Zionis adalah solusi, bukan dengan hanya sekedar menggeser posisi. Melenyapkan eksistensi penjajah zionis adalah harga mati. Palestina dengan demikian bukan hanya membutuhkan persatuan dan perjuangan umat untuk membebaskannya, namun juga membutuhkan kepemimpinan umat dalam  institusi khilafah yang mampu menggelorakan jihad fi sabilillah. Inilah momentum penting pada bulan Rajab ini.

 

(Ahmad Sastra, Kota Hujan, 09/01/24 : 12.31 WIB)

 

 

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad
Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.