Oleh : Ahmad Sastra
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu
Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,
dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran
kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS Al ‘Alaq :
1-5)
Waktu subuh memiliki banyak keistimewaan,
baik dari segi spiritual, fisik, maupun psikologis. Dalam Islam khususnya,
waktu ini sangat dimuliakan, tapi manfaatnya juga diakui secara ilmiah.
Secara spiritual, dikatakan bahwa pada
waktu subuh, Allah menurunkan berkah dan membuka pintu rezeki. Rasulullah SAW
bersabda: "Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya." (HR. Abu
Dawud)
Waktu subuh juga merupakan waktu yang
didoakan malaikat. Malaikat bergantian turun saat subuh dan mencatat siapa yang
hadir untuk salat subuh. Rasulullah bersabda "...dan malaikat malam dan
malaikat siang berkumpul pada waktu salat subuh." (HR. Bukhari)
Secara psikologis dan kesehatan, Waktu subuh
adalah waktu terbaik untuk fokus. Otak dalam keadaan segar, bebas distraksi,
dan sangat siap untuk berpikir jernih serta menyerap informasi. Bangun lebih
awal memberi waktu untuk menenangkan diri, berzikir, meditasi, atau menulis
jurnal, yang semuanya menurunkan stres dan kecemasan.
Waktu subuh juga sangat bisa meningkatkan
produktivitas. Aktivitas di waktu subuh bisa mengawali hari dengan semangat,
disiplin, dan semangat kerja tinggi. Udara saat subuh masih bersih, kadar
oksigennya tinggi, baik untuk paru-paru dan otak.
Karena itu waktu subuh adalah waktu
istimewa untuk kegiatan literasi, membaca dan menulis, sembari melantunkan
zikir dan bacaan Al Qur’an. Subuh adalah waktu yang sering jadi kunci kesuksesan
orang-orang hebat. Banyak tokoh sukses dunia memulai harinya sebelum matahari
terbit untuk membaca, menulis, atau merencanakan hari.
Membaca dan menulis di pagi hari memiliki
banyak manfaat, baik secara mental, emosional, maupun produktivitas. Otak masih segar di pagi hari, sehingga lebih
mudah untuk fokus dan memahami informasi yang dibaca.
Membaca di pagi hari, terutama bacaan yang
informatif (berita, buku nonfiksi, artikel ilmiah), bisa menambah pengetahuan
dan membuka perspektif baru untuk menjalani hari. Membaca sesuatu yang
inspiratif atau positif dapat meningkatkan semangat dan motivasi di awal hari. Proses
memahami dan menganalisis informasi membantu otak "terlatih" sejak
pagi hari.
Menulis membantu menuangkan isi pikiran
dan perasaan, sehingga kamu bisa memulai hari dengan lebih jernih dan terarah. Pagi
hari adalah waktu ketika pikiran masih segar dan belum terlalu terdistraksi,
sehingga ide-ide baru lebih mudah muncul.
Menulis rencana harian, to-do list, atau
jurnal syukur bisa meningkatkan produktivitas dan fokus. Menulis perasaan atau
unek-unek bisa menjadi bentuk terapi, membantu mengurangi kecemasan dan stres
sebelum memulai aktivitas.
Melakukan kedua aktivitas ini secara
berurutan (misalnya membaca selama 15 menit, lalu menulis selama 10 menit) bisa
menciptakan rutinitas pagi yang sangat positif, karena, pertama, menstimulasi
otak. Kedua, meningkatkan self-awareness. Ketiga, menyiapkan mental untuk
menghadapi hari.
Jadi tunggu apa lagi, ambil buku dan pena,
mulailah waktu subuh dengan aktivitas postif dan produktif, yakni membaca dan
menulis. Insyaallah tulisan akan bagus, sebab ia lahir dari ketenangan hati dan
kejernihan pikiran.
(Ahmad Sastra, Kota Hujan, 1048/26/05/25 :
05. 11 WIB)