SUMBER DAYA ALAM DALAM PANDANGAN TIGA IDEOLOGI DUNIA : KAPITALISME, KOMUNISME DAN ISLAM



 

Oleh : Ahmad Sastra

 

Pandangan terhadap sumber daya alam (SDA) sangat dipengaruhi oleh ideologi yang dianut suatu negara atau kelompok masyarakat. Di dunia ini hanya ada tiga ideologi yakni kapitalisme, komunisme, dan Islam. Ketiga memiliki perbedaan yang sangat fundamental dalam  memandang serta mengelola sumber daya alam.

 

Kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana alat-alat produksi (tanah, pabrik, sumber daya alam) dimiliki oleh individu atau swasta, dan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi) dilakukan untuk mencari keuntungan dalam kerangka pasar bebas. Ideologi kapitalisme berkarakter sekuleristik, yakni mengabaikan peran agama dalam kehidupan, keduanya dipisahkan.

 

Ciri-ciri utama kapitalisme diantaranya dalah (1) Kepemilikan pribadi atas alat produksi. (2) Pasar bebas (supply-demand) sebagai mekanisme penentu harga. (3) Kompetisi sebagai pendorong efisiensi dan inovasi. (4) Peran negara minimal, hanya sebagai pengatur (bukan pemilik atau pelaku utama ekonomi). Dan (5) Akumulasi kapital sebagai dasar pertumbuhan ekonomi.

 

Dengan lima prinsip utama di atas, maka pandangan kapitalisme terhadap SDA sangat dipengaruhi oleh kelima prinsip ini.  Dalam pandangan ideologi kapitalisme,  SDA adalah komoditas ekonomi semata. SDA dipandang sebagai aset yang bisa dimiliki secara pribadi dan dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan.

 

Dalam pandangan ideologi kapitalisme, SDA dikelola oleh sektor swasta, karena wajib diprivatisasi. Kepemilikan dan pengelolaan SDA diserahkan kepada individu atau perusahaan. Motivasi ideologi kapitalisme adalah keuntungan (profit) semata, tidak ada yang lain. Karenanya, SDA dieksploitasi sejauh mendatangkan profit, yang dapat menyebabkan eksploitasi berlebihan dan degradasi lingkungan jika tanpa regulasi.

 

Dalam pandangan kapitalisme, negara berperan sangat minim, yakni hanya sebagai regulator. Pemerintah hanya sebagai regulator agar tidak terjadi monopoli atau pelanggaran hak konsumen dan pekerja. Ideologi kapitalisme dalam mengelola SDA cenderung mengabaikan keberlanjutan lingkungan dan keadilan distribusi hasil SDA.

 

Hampir semua negara modern menggunakan bentuk kapitalisme, meski dengan variasi tingkat keterlibatan pemerintah, termasuk Indonesia. Amerika Serikat adalah contoh utama kapitalisme liberal. Amerika menekankan pasar bebas, kebebasan individu, dan minimnya regulasi pemerintah. Di Amerika, perusahaan besar dan sektor swasta memegang peran dominan.

 

Inggris juga merupakan negara yang menerapkan ideologi kapitalisme dengan sistem pasar bebas. Pemerintah berperan dalam pengaturan, tapi sektor swasta dominan. Jepang menerapkan kapitalisme dengan ciri khas korporatisme: kerja sama antara pemerintah, bisnis besar, dan pekerja. Negara membantu memfasilitasi industri strategis, tapi tetap kapitalistik.

 

Sementara Jerman menganut ekonomi pasar sosial, yakni kapitalisme dengan sistem jaminan sosial dan regulasi kuat. Perpaduan antara pasar bebas dan perlindungan sosial. Sedangkan Korea Selatan menerapkan kapitalisme dengan peran aktif negara dalam mengarahkan pertumbuhan ekonomi, khususnya di era industrialisasi.

 

Dalam Kapitalisme, tanah dan sumber daya alam adalah komoditas. Negara menjadi fasilitator kepentingan pemilik modal. Atas nama investasi dan pertumbuhan ekonomi, segala hal dapat dikorbankan: mulai dari hutan lindung, laut hingga hak masyarakat adat. Inilah yang kini terjadi juga di Raja Ampat. Wilayah yang semestinya dijaga karena status konservasinya justru dilepas untuk dikeruk demi nikel. Nikel adalah komoditas yang sedang diburu pasar global untuk baterai kendaraan listrik.

 

Oligarki adalah anak kandung Kapitalisme. Merekalah penguasa dan pengendali ekonomi. Bukan Pemerintah. Dalam hal eksplorasi tambang, para oligarki bisa menggunakan lobi, kampanye politik dan media untuk mempertahankan status quo dan menghindari tanggung jawab ekologis.

 

Dampak gabungan dari sistem Kapitalisme yang rakus dan kekuasaan oligarki menciptakan berbagai kerusakan lingkungan. Misalnya, deforestasi (penggundulan hutan) untuk pertanian komersial atau tambang; pencemaran udara dan air oleh industri; perubahan iklim akibat pembakaran bahan bakar fosil; eksploitasi berlebih terhadap lahan, laut dan keanekaragaman hayati.

 

Dalam banyak kasus, segelintir elite ekonomi dan politik memanfaatkan kekuasaan mereka untuk menguras sumber daya alam demi keuntungan pribadi. Mereka sering mengorbankan kesejahteraan masyarakat luas dan keberlanjutan lingkungan.

 

Korporasi raksasa mengambil-alih ribuan hektar tanah untuk perkebunan monokultur (seperti sawit dan tebu). Oligarki dengan pongahnya sering mengusir masyarakat adat dan petani kecil. Proyek infrastruktur skala besar seperti bendungan, tambang dan kawasan industri sering merusak lingkungan lokal dan melanggar hak-hak komunitas.

 

Kerakusan kaum oligarki ini tidak mendapat hambatan karena memiliki koneksi langsung ke kekuasaan politik. Mereka mampu membentuk undang-undang, meloloskan izin dan menghindari sanksi hukum. Aparat negara sering justru melindungi kepentingan korporat, bukan rakyat.

 

Dampak sosial dan ekologis akibat kerakusan kaum oligarki ini adalah adanya ketimpangan ekonomi yang makin tajam. Sering juga terjadi konflik agraria dan kriminalisasi terhadap pembela lingkungan. Bahkan kerakusan oligarki juga sering menimbulkan krisis iklim global dan kehilangan keanekaragaman hayati.

 

Bagaimana dengan ideologi komunisme dalam memandang sumber daya alam ?. Komunisme adalah sistem ideologi politik dan ekonomi yang menghendaki kepemilikan bersama atas alat produksi (tanah, pabrik, sumber daya alam), dan penghapusan kepemilikan pribadi terhadap alat-alat tersebut. Namun, gaya kepemimpinan otoriter komunisme jelas akan memberikan dampak psikologis bagi rakyatnya.

 

Sistem Sosialisme-Marxisme adalah sistem yang berdiri di atas asas yang menafikan eksistensi tuhan. Pemikiran Sosialisme-Komunisme berdiri atas dasar materialisme-dialektis dan materialisme-historis. Materialisme dialektis merupakan konsep yang menyatakan bahwa alam, manusia dan kehidupan merupakan materi yang berkembang secara internal sehingga tidak ada pencipta dan yang diciptakan.

 

Ideologi Sosialisme-Komunisme berkembang pesat pada era Uni Soviet (1922-1991). Melalui partai komunis, ideologi ini menyebar di berbagai belahan dunia. Beberapa negara bahkan bertransformasi menjadi negara komunis, seperti yang terjadi di Cina dan Kuba. Namun, sebagian negara lainnya mampu bertahan dari tekanan ideologi itu. Meskipun begitu, pada masa itu, ideologi Sosialisme-Komunisme cukup populer di kalangan masyarakat, termasuk di negara-negara Muslim.

 

Sosialisme adalah ideologi yang berkebalikan dengan Kapitalisme. Dalam definisi kaum Marxis, Kapitalisme merupakan bentuk kontrol tertentu atas kekuatan produksi, termasuk kepemilikan dan kendali atas alat-alat produksi oleh sektor swasta; kepemilikan tenaga kerja oleh individu secara legal; dan alokasi input dan output produksi melalui mekanisme pasar. Kapitalisme juga melibatkan pembagian kelas antara kapitalis (pemilik modal) dan pekerja (tenaga kerja). Mereka membentuk hubungan khusus dan mempengaruhi pasar tenaga kerja dan perusahaan.

 

Materialisme adalah konsep yang batil. Ini karena ia berasumsi bahwa materi, termasuk alam semesta, manusia dan kehidupan, terjadi hanya melalui perkembangan materi itu sendiri tanpa membutuhkan yang lain. Materi pada kenyataannya adalah makhluk yang terbatas dan membutuhkan pihak lain, baik yang bersifat materi maupun yang berada di luar materi. Oleh karena itu, materi tidak dapat menciptakan dirinya sendiri maupun hal lainnya. Transformasi materi memerlukan campur tangan dari aspek lain.

 

Materi juga tidak dapat melampaui aturan atau sifat-sifat yang ada padanya. Misalnya, untuk air menjadi uap dan mendidih, ia membutuhkan panas. Namun, agar mencapai titik didih, air membutuhkan tingkat panas tertentu, yang semuanya berada di luar kendali materi itu sendiri. Dengan demikian materi adalah makhluk yang diciptakan oleh Pencipta yang tidak terbatas dan tidak membutuhkan yang lain, yaitu Allah SWT.

 

Dalam komunisme, negara mewakili rakyat dalam mengelola dan mendistribusikan seluruh kekayaan demi tercapainya masyarakat tanpa kelas di mana tidak ada perbedaan kaya dan miskin. Ideologi komunisme berkarakter ateisme, yakni tidak mengakui keberadaan Tuhan, karena itu mengabaikan hukum-hukum agama. Komunisme juga bersifat otoriter dan atau totaliter yang sangat menyiksa rakyatnya sendiri.

 

Ciri-ciri utama komunisme diantaranya adalah (1) Kepemilikan kolektif atau negara atas seluruh alat produksi. (2) Ekonomi terpusat, yakni perencanaan ekonomi ditentukan oleh negara (bukan pasar). (3) Penghapusan kelas sosial dan kapital. (4) Distribusi hasil kerja berdasarkan kebutuhan, bukan kemampuan. (5) Tidak ada pasar bebas dan kompetisi ekonomi seperti dalam kapitalisme.

 

Pandangan ideologi komunisme terhadap SDA, bahwa SDA adalah milik bersama. Tidak ada kepemilikan pribadi; seluruh SDA dikuasai oleh negara atas nama rakyat. SDA dikelola secara terpusat. Negara mengatur pengelolaan dan distribusi SDA untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara merata. Tujuan utama adalah kesejahteraan kolektif, bukan keuntungan pribadi. Namun hal ini, bisa menimbulkan birokrasi yang tidak efisien. Kurangnya insentif inovasi atau efisiensi dalam pengelolaan SDA.

 

Hanya sedikit negara yang secara resmi masih menganut sistem komunisme hari ini. Sebagian besar lainnya telah beralih ke model campuran atau reformasi pasar bebas. Republik Rakyat Tiongkok (Cina), misalnya, secara ideologis negara komunis, dipimpin oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Namun sejak 1978, Cina menerapkan reformasi ekonomi pasar, mencampurkan kapitalisme dengan kontrol politik komunis (disebut “sosialisme dengan karakteristik Tiongkok”).

 

Sementara Korea Utara adalah negara totaliter dengan sistem ekonomi yang dikendalikan penuh oleh negara. Dipimpin oleh Partai Buruh Korea, dan menjunjung ideologi Juche (berdikari), yang merupakan varian dari komunisme. Sementara negara Kuba masih mempertahankan sistem komunis secara resmi. Ekonomi didominasi negara, meskipun beberapa reformasi ekonomi pasar mulai diterapkan sejak 2010-an.

 

Ada negara Vietnam yang  diperintah oleh Partai Komunis Vietnam. Sejak 1986 menerapkan kebijakan “Doi Moi” (reformasi ekonomi), yang membuka ruang bagi pasar bebas, tapi dengan sistem politik satu partai komunis. Sementara Laos adalah negara satu partai komunis, dengan pengaruh besar dari Vietnam. Seperti Vietnam dan Cina, kini menganut sistem ekonomi campuran.

 

Sementara Ideologi Islam adalah sistem pemikiran yang menyeluruh (syamil) dan terpadu (mutakamil) yang bersumber dari wahyu Allah (Al-Qur’an) dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Ideologi ini mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, spiritual, moral, sosial, ekonomi, politik, hingga hukum, berdasarkan tauhid (keesaan Allah) sebagai landasan utama. Islam mengatur hubungan antara manusia dengan Allah, manusia dengan orang lain dan manusia dengan dirinya sendiri.

 

Ciri-Ciri Ideologi Islam yakni berbasis wahyu yang sangat membedakan dengan dua ideologi terdahulu. Ideologi Islam, bukan hasil pikiran manusia semata, melainkan petunjuk Ilahi. Ideologi Islam menjadi way of life (pandangan hidup).  Islam bukan hanya agama ibadah, tetapi mengatur seluruh tatanan kehidupan: ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, dan lingkungan.

 

Ideologi Islam berorientasi pada akhirat, bukan hanya sebatas dunia, sebagaimana ideologi kapitalisme dan komunisme. Tujuan hidup bukan hanya kebahagiaan dunia, tetapi juga keselamatan di akhirat (falaah). Ideologi Islam sangat mengutakan keadilan dan keseimbangan. Menekankan keadilan sosial, distribusi kekayaan yang merata, dan keseimbangan antara hak individu dan masyarakat.

 

Ideologi Islam direpresentasikan dengan adanya khilafah  yang amanah. Manusia dipandang sebagai khalifah (pemimpin) di bumi yang bertanggung jawab terhadap ciptaan Allah. Semua kekuasaan dan kekayaan adalah amanah, bukan milik absolut. Ideologi Islam juga tidak memisahkan agama dan negara (integratif).  Dalam Islam, tidak ada dikotomi antara urusan dunia dan agama (din wa dawlah). Syariat Islam menjadi dasar hukum dan tatanan kehidupan.

 

Dalam pandangan ideologi Islam, SDA adalah milik Allah, amanah bagi manusia. Manusia diberi hak untuk mengelola SDA dengan prinsip tanggung jawab (khilafah). Dalam ideologi Islam, jenis kepemilikan dibedakan menjadi tiga, milik individu, milik negara dan milik umum.  Individu boleh memiliki hasil olahan atau lahan tertentu. Publik seperti air, tambang besar, dan energi wajib dikuasai negara untuk kepentingan umat (berdasarkan hadis dan praktik Khalifah Umar).

 

Dalam pandangan ideologi Islam, negara wajib menjamin akses rakyat terhadap SDA publik, tidak boleh diprivatisasi oleh swasta apalagi asing penjajah. Eksploitasi harus seimbang, tidak boleh merusak. Harus memperhatikan kelestarian lingkungan, hak makhluk lain, dan generasi mendatang (konsep mizan dan islah). Dengan demikian, ideologi Islam dalam hal SDA, sangat menyeimbangkan hak individu dan kepentingan publik. Islam juga menekankan tanggung jawab moral dan keberlanjutan.

 

Dengan demikian, hanya ideologi Islamlah yang paling memberikan kebaikan dalam hal pengelolaan sumber daya alam, sebab Islam datang dari Allah Yang Maha Adil. Sementara dua ideologi lainnya adalah ideologi jahiliah yang hanya akan mendatangkan kerusakan dan malapetaka bagi kehidupan manusia. Sementara Islam jelas akan menebarkan rahmat bagi alam semesta.

 

Dengan menerapkan ideologi Islam dengan landasan iman dan taqwa, maka keberkahan akan melimpah. Hal ini sebagaimana telah Allah tegaskan : Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS Al A’raf : 96).

 

(Ahmad Sastra, No.1065/15/06/25 : 20.21 WIB)

 

 

 

 

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad
Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.