DEMONSTRASI YES, ANARKI NO. ISLAM YES, DEMOKRASI NO



 

Oleh : Ahmad Sastra

 

Di tengah derasnya arus informasi dan perubahan sosial-politik yang terjadi di Indonesia, ungkapan “Demonstrasi Yes, Anarki No, Islam Yes, Demokrasi No” menjadi sebuah fenomena menarik untuk dikaji. Ungkapan ini menyiratkan sikap yang tegas terhadap berbagai konsep, yaitu mendukung demonstrasi dan Islam, menolak anarki dan demokrasi. Apa makna di balik pernyataan tersebut? Bagaimana relevansinya dalam konteks masyarakat Indonesia saat ini?

 

Demonstrasi adalah salah satu bentuk ekspresi politik rakyat yang dijamin konstitusi dan bagian dari cara rakyat mengingatkan penguasa. Dalam sejarah Indonesia, demonstrasi telah menjadi alat penting bagi rakyat untuk menyuarakan aspirasi dan menuntut perubahan.

 

Demonstrasi adalah hak yang sah apabila dilakukan secara tertib dan bertanggung jawab. Ia menjadi wadah untuk dialog sosial, pengawasan kekuasaan, dan penyaluran suara rakyat. Dengan kata lain, demonstrasi itu “yes”, karena menjadi salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

Namun, demonstrasi harus dijaga agar tidak berubah menjadi anarki. Anarki berarti kekacauan tanpa aturan, di mana terjadi kekerasan dan perusakan yang melampaui batas kewajaran. Anarki merusak tatanan sosial dan berpotensi melahirkan korban, baik dari segi fisik maupun psikologis. Anarki yang diiringi penjarahan adalah pelanggaran konstitusi. Dalam Islampun, haram hukumnya menjarah.

 

Penjarahan dan anarkisme yang saat ini terjadi, dari sudut pandang psikososial, mungkin sebagai puncak amarah dan kekesalahan rakyat atas ketidakadilan penguasa. Disatu sisi rakyat sedang hidup susah, namun banyak pejabat yang justru pamer kekayaan. Terlepas peristiwa kerusuhan di tahun 2025 ini ada dalang dibalik peristiwa.  

 

Oleh karena itu, ungkapan “anarki no” menegaskan penolakan terhadap bentuk demonstrasi yang merusak dan tidak bertanggung jawab. Demonstrasi harus dilaksanakan secara damai, dengan mengedepankan dialog dan saling menghormati. Sebab, anarki bukanlah solusi, melainkan masalah yang menambah ketidakstabilan.

 

Jadikan demonstrasi sebagai cara muhasabah rakyat kepada para penguasan agar tidak berlaku sewenang-wenang. Penguasa adalah pelayan rakyat, maka orientasi mereka harus mengurus urusan rakyat, bukan malah pamer Kekayaan, menumpuk kekayaan dan bahkan korupsi dan garong uang rakyat. Menjadi pemimpin itu memang berat, karena akan dimintau pertanggungjawaban dunia akhirat. Anehnya dalam demokrasi justru diperebutkan. Rakyat juga mau memilihnya pula. Ruwet.

 

Bagian dari ungkapan ini yang berbunyi “Islam yes” mengandung makna bahwa nilai-nilai Islam perlu diakui dan dihormati sebagai landasan konstitusi dalam kehidupan berbangsa. Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia memiliki peran penting dalam membentuk peradaban bangsa.

 

Islam mengajarkan prinsip keadilan, kedamaian, dan musyawarah (syura). Dalam konteks demonstrasi, nilai-nilai Islam mengajarkan umatnya untuk menegakkan kebenaran dengan cara yang baik dan tidak merugikan orang lain. Prinsip amar ma’ruf nahi munkar (mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran) adalah dasar moral untuk ikut serta dalam aktivitas sosial-politik, termasuk demonstrasi.

 

Dengan demikian, Islam mendukung adanya aspirasi yang disampaikan secara santun dan bertanggung jawab. Ini memperkuat argumen “Islam yes”, karena Islam bukan hanya agama ritual, melainkan juga pedoman hidup yang mendorong partisipasi aktif namun tetap beretika. Islam adalah spiritual, sekaligus politik. Islam adalah hukum sekaligus peradaban.

 

Di bagian akhir, ungkapan “demokrasi no” mungkin terdengar kontroversial, apalagi di negara yang secara resmi menganut sistem demokrasi. Namun, penolakan ini lebih kepada kritik terhadap demokrasi yang dinilai sarat dengan masalah. Demokrasi dalam perspektif Islam adalah sistem yang bertentangan dengan nilai dan hukum Islam. Sebab menjadikan manusia sebagai kedaulatan hukum. Dalam Islam, kedaulatan hukum di tangan syariah, bukan hukum buatan manusia.

 

Demokrasi, selalu akan disalahgunakan, yang hanya menghasilkan elit politik yang korup, serta polarisasi sosial yang tajam. Demokrasi yang dibalut dengan kapitalisme hanya akan melahirkan penjajah baru yang namanya oligarki. Oligarki inilah yang kemudian akan melahirkan kemiskinan struktural yang tiada akhir.

 

Banyak pihak merasa bahwa demokrasi di Indonesia belum mampu menjamin keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat secara merata. Demokrasi juga kadang membuka ruang bagi politik uang, kepentingan kelompok tertentu, dan konflik horizontal. Benar apa yang dikatakan plato, bahwa demokrasi akan berujung anarki dan tirani oligarki.

 

Dari analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa ungkapan “Demonstrasi Yes, Anarki No, Islam Yes, Demokrasi No” merupakan refleksi dari keresahan masyarakat terhadap kondisi sosial-politik yang ada. Demonstrasi sebagai ekspresi politik didukung, anarki ditolak karena merusak, Islam dijadikan landasan moral, sementara demokrasi dihilangkan demi perbaikan bangsa ini di masa mendatang.

 

Kunci keberhasilan dalam mewujudkan masyarakat yang damai dan berkeadilan terletak pada kemampuan kita menjaga keseimbangan antara aspirasi rakyat dan nilai-nilai yang diyakini, yakni nilai-nilai dan hukum Islam. Demonstrasi harus menjadi sarana perubahan yang santun dan bertanggung jawab, bukan alat kekerasan dan kerusuhan.

 

Allah berfirman : Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. (QS Al Hasyr : 7)

 

Ayat ini menegaskan kewajiban umat Islam untuk menerima dan menjalankan apa pun yang dibawa atau disampaikan oleh Rasulullah ï·º, baik berupa perintah maupun larangan. Ini mencakup Al-Qur’an dan juga Sunnah beliau, karena keduanya merupakan wahyu dari Allah. Ayat ini sering dijadikan dasar dalam: (1) Kewajiban mengikuti Sunnah Nabi, (2) Kepatuhan terhadap hukum-hukum syariat.

 

Islam memberikan kerangka etika yang kuat untuk mengarahkan tindakan sosial-politik agar tetap bermartabat. Akhirnya, ungkapan ini mengajak kita untuk lebih bijak dalam melihat fenomena sosial-politik. Demonstrasi memang penting sebagai suara rakyat, tetapi harus dilakukan tanpa anarki. Islam memberikan nilai moral yang menuntun kepada kebaikan, kemuliaan, keselamatan dan Kesejahteraan lahir batin, dunia akhirat.

 

Dengan demikian, perubahan yang diharapkan bukan hanya sebatas tuntutan, tapi juga tercipta suasana harmonis yang mampu mempersatukan bangsa dalam kerangka kebersamaan dan nilai-nilai dan hukum Islam. Demonstrasi yes, anarki no, Islam yes, demokrasi no bukan sekadar slogan, tapi panggilan untuk berfikir kritis dan bertindak bijak demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Jika terjadi konflik, maka Islam mengajarkan untuk kembali kepada hukum Allah.

 

Allah berfirman : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS An Nisaa : 59)

 

Sebab keberkahan berbangsa dan bernegara, dalam pandangan Islam adalah saat masyarakat suatu negeri beriman dan bertaqwa. Hal ini sebagaimana firman Allah :  Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS Al A’raf : 96)

 

(Ahmad Sastra, Kota Hujan, 1112/31/08/25 : 14.21 WIB)

 

__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad
Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad